Tugusatu.com- Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, bersama Asosiasi Perajin Batik Kota Malang meluncurkan Website dan Mobile Aplikasi Batikpedia. Peluncuran itu menandai batik Malang telah bertransformasi menggunakan teknologi digital kini semakin mendunia.
Dengan aplikasi Batikpedia, digitalisasi warisan dunia telah memanfaatkan kecerdasan buatan. Hal itu sejalan dengan spirit Universitas Brawijaya getol mengembangkan program digitalisasi, preservasi, edukasi dan inovasi batik terintegrasi kecerdasan buatan dalam bentuk database batik dan mobile apps.
“Fakultas Ilmu Budaya mendukung upaya-upaya globalization humanitarian terhadap karya-karya berbasis budaya, salah satunya batik,” tegas Dekan Fakultas Ilmu Budaya UB, Sahiruddin.
Caranya, kata Asosiasi Perajin Batik Kota Malang, melalui kerja sama dengan perajin batik yang dihimpun melalui asosiasi dengan dukungan Laboratorium Batik.
Sejauh ini, Tim Globalizing UB terus melakukan Penelitian Motif Batik Kota Malang, penelitian teknik batik, makna dan filosofi batik. Termasuk meneliti material pembuatan batik, serta mengintegrasi data penelitian batik ke dalam sistem kecerdasan buatan (AI). Selain itu, tim juga membuat aplikasi database mobile Apps dengan fitur AI dari data penelitian Batik Malang dan Jawa Timur.
Ketua Tim Riset Batik, Fitriana Puspita Dewi, Ph.D membuat aplikasi Playstore Batikpedia merupakan database batik pertama di Indonesia. Ia menjelaskan aplikasi ini merupakan Joint Research 2024 dengan Art Research Center, Ritsumeikan University, Kyoto: “Digitalisasi dan Visualisasi Batik Jawa Timur”.
Pada tahun 2025 Inkubasi di bawah Globalizing UB “Transformasi Batik Jawa Timur melalui Teknologi Digital dan AI” dengan hasil digitalisasi batik dari 4 area di Jawa Timur, yaitu Malang Raya, Tulungagung, Trenggalek, dan Lamongan. Digitalisasi itu masih memperoleh 382 data dari 25 pengrajin batik.
Adapun aplikasi Batikpedia isinya berupa Database Batik Jawa Timur, Website Batikpedia, Virtual Gallery, Kolaborasi dengan GenBatik UB, dan Aplikasi Mobile.
Rektor UB Prof. Widodo mengapresiasi kinerja Tim Globalizing telah terlibat mengkonservasi budaya Nusantara yang sudah diakui UNESCO agar lebih mudah dikenal oleh dunia. Salah satunya melalui digitalisasi karya budaya dan batik salah satunya.
“Sekarang batik mendunia dan banyak negara-negara lain menduplikasi, karenanya digitalisasi batik ini dilakukan untuk melindungi hak cipta agar kekayaan intelektual perajin batik dari Malang terjaga dan diakui dunia,” ujar Widodo.
Keberadaan Batikpedia dan AI Gen Batik ini, lanjut Widodo, bisa membantu perajin untuk menemukan dan mengenali ragam motif maupun desain batik. Untuk itu, UB akan berjanji mempromosikan Batik Malang lebih masif lagi.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perajin Batik Kota Malang, Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang mengatakan kerja sama dengan UB dalam pengembangan batik Malang menjadi krusial mengingat batik menjadi warisan dunia.
Ki Demang berharap, UB memfasilitasi pengembangan batik Malang melalui peningkatan SDM, bantuan sarana dan perlengkapan batik, pengolahan limbah batik, serta promosi batik.
“Bagaimana batik Malang dipakai oleh seluruh civitas akademika UB menjadi baju seragam atau gelar pameran batik serentak di seluruh pelataran UB,” ujar Ki Demang sekaligus mengawali gerakan Batik Malang.
Hadir dalam peluncuran Website dan Mobile Aplikasi Batikpedia pada Sabtu, 22 November 2025 di Gedung A FIB UB antara lain Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc.,; Prof. Andi Kurniawan, S.Pi., M.Eng., D.Sc., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Internasionalisasi UB; Prof. Agung Sugeng Widodo, S.T., M.T., Ph.D., Direktur Direktorat Kerja Sama UB; Sahiruddin, M.A., Ph.D., ; Dekan Fakultas Ilmu Budaya Ir. Tri Astono Kurniawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM., ; Dekan Fakultas Ilmu Komputer; Isa Wahyudi (Ki Demang), Ketua Asosiasi Perajin Batik Kota Malang bersama pengurus.
Peluncuran ini juga dihadiri beberapa representasi batik Malang, di antaranya dari Soendari Batik & Art, Batik Wagastu, Batik Sandya Nusantara, Batik Kantil, Batik Blimbing, Batik Lana, Batik Hampran Rintik, Batik Krajan, Kalla Senja, dan Bengkel Batik. Selain tim peneliti, hadir pejabat di lingkungan FIB UB serta Tim Globalizing, Tim Branding, serta lembaga ekraf nasional dan internasional yang menjadi daya dukung percepatan Batik Malang.
Sumber: Asosiasi Perajin Batik Kota Malang






