Tugusatu.com- Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, Jawa Timur, menjadi pusat perhatian ekosistem ekonomi kreatif (Ekraf) selama gelaran Indonesia Creative City Festival (ICCF) 2025. Betapa tidak, Kota Malang telah menyandang predikat Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative City) di bidang Media Arts.
“Gelaran ini membuka jejaring bisnis dan investasi, termasuk saling bertukar informasi,” tegas Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Baihaqi.
Gelaran ICCF berlangsung meriah dan sukses karena persiapannya cukup matang. Disporapar Kota Malang menyiapkan sejak sebelum pembukaan acara termasuk persiapan penetapan Jawa Timur sebagai Provinsi Kreatif Indonesia 2025.
“Persiapan ICCF dan hasil koordinasi kami selama berlangsungnya acara dengan teman-teman sudah berjalan baik. Kami bersama dinas terkait memberikan kontribusi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” katanya.
Baihaqi menjelaskan kinerja ekraf sangat mengesankan sudah di atas 5% terhadap PDRB Kota Malang sepanjang tahun 2024. Saat ini telah bermunculan anak muda yang luar biasa. Mereka secara formal tidak nampak bekerja, akan tetapi secara informal nyatanya bekerja dan memiliki pendapatan dari industri kreatif. Hal ini berkat kebijakan tepat Pemkot Malang mengembangkan ekraf sejak satu dekade ini.
“Sinergi melalui RPJMD lima tahun kedepan linier dengan pembangunan ekraf,” ujarnya.
Gelaran ICCF berpusat di Malang kota kreatif semakin memperkuat Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau Jejaring Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia. Ekosistem ekraf begitu dinamis dan atraktif berpusat di Kota Malang sebagai Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative City) di bidang Media Arts.
Alhasil, industri kreatif kian tumbuh signifikan melalui 17 subsektor, yaitu arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film animasi video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fesyen, aplikasi, gim, penerbitan, periklanan, televisi dan radio, seni pertunjukan, serta seni rupa. Semua itu terwadahi di MCC sebagai inkubator ekraf sekaligus pusat pengembangan industri kreatif.
Adapun rangkaian acara ICCF 2025 di antaranya International Conference ‘Future Creative Ecosystem: AI, Media Art, and Digital Humanity’, yang membahas masa depan kerja kreatif berbasis kecerdasan buatan. Selanjutnya ada Festival Mbois 2025 dengan format baru, memadukan seni instalasi, musik, digital experience, dan showcase komunitas muda. dan ada juga Kongres ICCN yang dihadiri lebih dari 260 delegasi dari seluruh Indonesia, untuk menyusun arah gerakan kreatif nasional menuju 2045.






