Dispangtan Kota Malang Perkuat Kebijakan Ketahanan Pangan

Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi (kiri) mendampingi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyerahkan bantuan alsintan kepada kelompok tani di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi (kiri) mendampingi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyerahkan bantuan alsintan kepada kelompok tani di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Jawa Timur, memperkuat kebijakan ketahanan pangan dengan menggulirkan bantuan alsintan senilai Rp750 juta dari APBD 2025, Selasa (17/6).

Penyaluran bantuan alsintan di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, itu diterima oleh 23 kelompok tani di empat kecamatan meliputi Kedungkandang, Blimbing, Lowokwaru dan Sukun.

Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi mengatakan selain bantuan alsintan bersumber dari APBD Kota Malang, kelompok tani juga menerima bantuan alsintan, benih padi hibrida dan benih jagung pertiwi-VI dari Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pertanian bersumber APBN 2025 berupa combine harvester.

Mesin pemanen padi itu diserahkan oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat kepada kelompok tani Makaryo I Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang. Adapun bantuan benih padi hibrida sebanyak 5.550 kg dan 390 kg benih jagung pertiwi-VI diterima oleh kelompok tani Sukamaju dari Kelurahan Wonokoyo dan kelompok tani Sido Makmur I dari Kelurahan Buring.

“Bantuan ini untuk mendukung swasembada pangan dan menunjang produksi gabah di Kota Malang,” tegas Kadispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi sembari menyatakan produksi padi mencapai 15.000 ton per tahun dengan harga gabah kering panen Rp6.500 per kg.

Ia menjelaskan teknis menerima bantuan dari proses Musrenbang mulai dari kelurahan. Dalam konteks ini, Pemkot Malang berkomitmen menyukseskan program swasembada pangan sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Kota Malang.

Selama ini, penerapan kebijakan ketahanan pangan dengan memfasilitasi alsintan dan benih padi dan jagung, maupun benih cabai. Bahkan, Dispangtan membantu sarana prasarana untuk pengembangan urban farming atau pertanian perkotaan.

“Kami memfasilitasi setiap tahun ada bantuan berupa benih padi, benih jagung, alsintan, insektisida dan pestisida, racun tikus, dan jaring pengaman bulir padi,” katanya.

Para penyuluh pertanian pun getol melakukan pendampingan pada kelompok tani dalam menyusun rencana definitif kebutuhan kelompok agar terfasilitasi perencanaan pupuk subsidi.

Dispangtan juga berupaya mengusulkan pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB) pada sawah yang dilindungi.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Wahyu Hidayat bersama Forkopimda menanam bibit cabai di lahan seluas 1000 meter persegi. Sedangkan bantuan alsintan yang digulirkan, yaitu 2 unit paddy mower untuk panen padi, 3 unit hand traktor TR 2 rotari untuk mengolah sawah, 2 unit hammer mill merupakan alat penghancur bahan pupuk.

Termasuk 10 unit hand sprayer elektrik atau alat penyemprot, dan 66 mulsa perak hitam guna mencegah pertumbuhan rumput.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Tim editor