Wakil Wali Kota Malang: Ngalam Laris Genjot Pasar UMKM Tembus Ekspor

Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin mengunjungi UMKM bolen malang saat Malang City Expo 2025 di Kartini Imperial Building Exhibition & Convention Hall. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin mengunjungi UMKM bolen malang saat Malang City Expo 2025 di Kartini Imperial Building Exhibition & Convention Hall. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin semringah melihat langsung kemajuan UMKM begitu signifikan. Produk yang berkualitas dan halal membuat dagangan semakin laris. Para pelaku usaha pun optimistis cepat naik kelas dari usaha mikro menjadi kecil, yang kecil naik menengah.

Baru-baru ini, Ali berdialog dengan pelaku UMKM sembari mengecek beragam produk andalan di antaranya kriya, batik, makanan dan minuman. Berbagai produk UMKM itu menghadirkan subsektor ekonomi kreatif (ekraf) andalan Kota Malang.

Dalam gelaran Satu Dekade Malang City Expo 2025 di Kartini Imperial Building Exhibition & Convention Hall pada 30 April sampai 3 Mei 2025, Ali menyemangati langsung pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang sekaligus meraih sukses.

“Di sini ada eksportir menjadi momentum tepat bagi pelaku UMKM mengikuti success story mereka,” tegas Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin.

Menurut Ali, perekonomian Indonesia tangguh karena basisnya koperasi dan UMKM. Karena itu, program Ngalam Laris menjadi bagian penting memperkuat UMKM di Kota Malang terus tumbuh yang pada gilirannya pasar kian meluas menembus ekspor di berbagai negara.

Pengembangan pasar era kekinian, lanjutnya, semakin mudah dengan dukungan regulasi dan kemajuan teknologi informasi.

“Program Ngalam Laris mengembangkan potensi UMKM. Pembinaan koperasi dan UMKM arahnya agar mereka lebih adaptif dan melek digital sangatlah penting sesuai perkembangan zaman,” katanya.

Ali mengungkapkan pernah berkunjung ke Rusia, ternyata buah mangga dan pisang di negara itu dipasok dari Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa peluang pasar produk UMKM bisa menembus pasar ekspor sehingga membuka ruang kerja sama yang lebih luas. Untuk itu, Diskopindag Kota Malang diminta lebih masif dalam membina koperasi dan UMKM yang dampaknya pemerataan kesejahteraan.

Ismiati, produsen bolen khas Malang Fairuziba di Jalan Borobudur Agung, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Foto: dok Tugusatu.com
Ismiati, produsen bolen khas Malang Fairuziba di Jalan Borobudur Agung, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Foto: dok Tugusatu.com

Ekspor bolen

Ismiati, produsen bolen khas Malang Fairuziba, tekun mengembangkan usaha sampai akhirnya membuat produk yang memadukan bahan pisang dan buah apel menjadi andalan kue bolen.

“Ekspor bolen masih berjalan, baru-baru ini kirim ke Paris,” tegas Ismiati.

Konsumen di luar negeri menginginkan Bolen Malang karena produk ini berkualitas dan istimewa. Usaha yang terus berkembang akhirnya menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Rumah produksi Bolen Khas Malang di Jalan Borobudur Agung, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, rutin melayani konsumen Prancis, Malaysia dan Hongkong. Hal ini membuktikan, UMKM di Kota Malang selain menguasai pasar lokal dan nasional, pasar juga merambah berbagai negara.

Selain kue bolen malang, produk UMKM yang diminati pasar ekspor ialah kerajinan tangan berbahan rotan, mendong, gedebok dan eceng gondok. Para perajin produk rotan di Jalan Bulu Tangkis, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, melayani konsumen Italia, Belanda dan Turki.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyatakan pelaku UMKM menembus pasar ekspor setelah menerima manfaat pembinaan dari Pemkot Malang berupa dukungan fasilitasi peningkatan keterampilan, perizinan usaha, permodalan lewat perbankan, bantuan peralatan modal kerja, pameran dan perluasan pemasaran.

Kini, UMKM terkurasi di Kota Malang tumbuh mencapai 21.270 usaha sejalan kemajuan sektor pariwisata. Pelaku UMKM makanan dan minuman bermunculan berimbas menumbuhkan perekonomian.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Tim editor