Tim Doktor Mengabdi  Universitas Brawijaya  Dukung Pengembangan Agro-Eduwisata di SAE L’SIMA di Ngajum Malang

Tim doktor mengabdi Universitas Brawijaya menyerahkan Bunga Hortensia kepada pengelola LAPAS. Foto: dok Tim doktor mengabdi Universitas Brawijaya
Tim doktor mengabdi Universitas Brawijaya menyerahkan Bunga Hortensia kepada pengelola LAPAS. Foto: dok Tim doktor mengabdi Universitas Brawijaya

Tugusatu.com- Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Sarana Edukasi dan Asimilasi (SAE) Lapas Siji Malang (L’SIMA) Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini menginisiasi pengembangan agro-eduwisata atau wisata edukasi dengan memanfaatkan potensi pertanian khususnya pertanian organik.

“SAE L’SIMA telah memiliki potensi-potensi seperti pertanian organik sayur-sayuran dan edamame yang menjadi tanaman ciri khas,” tegas Ketua Tim DM, Prisca Kiki Wulandari.

Selain pertanian organik juga mengembangkan peternakan ayam, lele, kambing, dan sapi. Wisatawan dapat belajar tentang pertanian sambil menikmati pemandangan di lereng Gunung Kawi.

Tim DM dan KKN membuat fasilitas-fasilitas pariwisata khususnya atraksi dan amenitas yang mendukung kebutuhan wisatawan. Mereka membuat daya tarik wisata baru dengan menanam Bunga Hortensia di salah satu spot lahan di sana.

Tanaman ini diperkirakan akan dapat dipanen dalam waktu 1 bulan. Harapannya ketika sudah panen, kebun bunga Hortensia akan menarik minat wisatawan datang ke SAE L’SIMA dan menjadi spot foto yang instagramable.

Tim DM juga melakukan sosialisasi untuk menyamakan persepsi kepada pengelola Lapas, warga binaan, dan pengusaha UMKM sekitar SAE L’SIMA. Kegiatan dihadiri oleh 40 peserta.

Pengembangan agro-eduwisata memanfaatkan lahan milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang seluas 20,5 hektar yang berada di Kecamatan Ngajum. Adapun pengembangan sektor pariwisata di lahan tersebut juga mendorong pemberdayaan warga binaan untuk diterima oleh masyarakat ketika kembali ke lingkungannya.

Pengembangan wisata edukasi di SAE L’SIMA akan mendorong warga binaan yang ditempatkan di Ngajum berkegiatan ekonomi dengan menjadi pemandu wisata, khususnya wisata edukasi pertanian organik. Kegiatan ini mendukung tercapainya SDGs nomor 8 pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim DM bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berasal dari lintas fakultas di UB. Koordinasi dipimpin oleh Ketua Tim DM Dr. Prisca Kiki Wulandari, S.Pd., M.Sc dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), bersama Edriana Pangestuti, SE., M.Si., DBA dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA); Noveria Anggraeni Fiaji, M.Pd dari FISIP, dan Prima Zulvarina, S.S., M.Pd dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM).

Mahasiswa KKN yang mengikuti kegiatan ini berasal dari Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP, Program Studi Pariwisata FIA, dan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika FILKOM.

Mereka diterima oleh Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Asmuri di SAE L’SIMA, Ngajum.

“Pengembangan Agro-eduwisata di SAE L’SIMA sangat didukung dan diharapkan bisa berhasil. Hal ini diharapkan sedikit demi sedikit dapat merubah stigma masyarakat terkait Lapas. Kami ingin mengubah pandangan-pandangan negatif masyarakat terhadap Lapas,” jelas Asmuri.

Dosen di S1 Pariwisata FIA UB, Edriana Pangestuti DBA dan Ketua Forum Desa Wisata Kota Batu, Muchamad Dadi berhasil mengembangkan Dusun Wisata Kuliner di Kota Batu yang baru saja mendapatkan penghargaan sebagai desa wisata terbaik se-Asia Tenggara.

Dalam hal ini Tim DM dan Mahasiswa KKN lintas fakultas membantu untuk menyusun peta wisata, video profil destinasi wisata, penyusunan paket wisata dan storytelling masing-masing obyek wisata, serta strategi branding media sosial.

Salah satu permasalahan yang saat ini dialami oleh SAE L’SIMA adalah tidak adanya anggaran operasional untuk mengembangkan potensi yang ada di sana. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kolaborasi dengan pihak universitas, swasta, praktisi yang kompeten di bidangnya. Hal ini menjadi peluang bagi akademisi dan praktisi pariwisata untuk turut berkontribusi mengembangkannya.

Penulis: Tim Doktor Mengabdi UBEditor: Bagus Suryo