Kegembiraan UMKM di Kota Malang Selama Porprov IX Jatim 2025

Pelaku UMKM tergabung dalam Komunitas Perempuan Mandiri Sumber Perubahan (PREMAN SUPER) Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Pelaku UMKM tergabung dalam Komunitas Perempuan Mandiri Sumber Perubahan (PREMAN SUPER) Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Pelaku UMKM di Kota Malang, Jawa Timur, menikmati manfaat selama berlangsungnya Porprov IX Jatim 2025 pada  28 Juni sampai 5 Juli 2025. Imbas Porprov mendongkrak omzet, promosi, dan perluasan pasar.

“Alhamdulillah, kami bersyukur dengan adanya event ini bisa menambah market dan pelanggan, keuntungan maupun promosi. Konsumen bertambah membuat pelaku UMKM berdaya,” tegas Ibu Peni dari Komunitas Perempuan Mandiri Sumber Perubahan (PREMAN SUPER) Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Ia menjelaskan komunitas terdiri dari 85 UMKM. Pelaku usaha ambil bagian selama Porprov menjual dagangan di venue. Mereka mendapat keuntungan setelah pelanggan merasakan langsung kualitas produk.

Selain berjualan di venue, pelaku UMKM juga memasarkan produk di Stadion Gajayana Malang. Di tempat ini, 10 UMKM dari PREMAN SUPER menjual kopi, suvenir, kaos, wedang herbal, keripik, dan jajanan pasar.

Pelaku UMKM Kopi Bhagawan menjual kopi Arabika dan robusta berkualitas dari lereng Gunung Kawi Malang.
Pelaku UMKM Kopi Bhagawan menjual kopi Arabika dan robusta berkualitas dari lereng Gunung Kawi Malang.

Ibu Peni berjualan produk kaos Porprov dan kaos Malangan. Adapun ibu Dewi menjual produk sandal Porprov dan suvenir anyaman. Sedangkan ibu Zuha mengandalkan gantungan kunci Porprov dan magnet kulkas Malangan.

Selain itu, ibu Ratna Utami berdagang produk kopi Bhagawan, ibu Ratna Kanai memasarkan produk keripik slondok dan aneka camilan, dan ibu Sofi produk wedangan Busof serta minuman herbal.

“Paling laris gantungan kunci bertema Porprov,” kata ibu Zuha.

Menurut ibu Peni, gelaran Porprov yang usai pada Sabtu (5/6), bukanlah akhir untuk meraup keuntungan. Sebab para pelaku UMKM optimistis, pelanggan akan berdatangan setelah mereka membuktikan langsung produk yang berkualitas.

“Dari pengalaman sebelumnya, setelah mengikuti bazar, keuntungan bisa bertambah karena mendatangkan pelanggan yang sudah merasakan kualitas,” tutur Peni sembari berucap produk UMKM sudah memiliki perizinan berusaha, sertifikasi halal, dan hak paten.

Pelaku UMKM Sahabat Bareng.
Pelaku UMKM Sahabat Bareng.

Pelaku UMKM dari Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Rina, semringah mendapatkan berkah dari gelaran Porprov. Ia berjualan es teh, brownis, lumpia, bakso tahu, aneka keripik dan kerupuk. Produk itu laris manis.

“Saya sudah balik modal, selama Porprov dapat Rp200 ribu per hari,” tutur Rina yang tergabung dalam UMKM dari Sahabat Bareng.

Peningkatan omzet bukan saja dinikmati pelaku UMKM produk kuliner, melainkan pedagang kaos pun meraup keuntungan berlipat. Seperti diungkapkan Feri Rahman mengaku sudah menjual 2500 potong kaos Porprov dari memproduksi 3000 potong bermodal Rp150 juta.

“Saya jual kaos dengan harga Rp70 ribu sampai Rp150 ribu per potong di stan Stadion Kanjuruhan, Stadion Gajayana, GOR Ken Arok, dan Polinema,” ujarnya.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyatakan sebanyak 500 UMKM yang terkurasi berkontribusi memeriahkan Porprov. Para pelaku usaha selain berjualan berbagai produk, juga menjadikan event olahraga bergengsi level Jatim ini sebagai ajang promosi dan meluaskan pasar. Dengan demikian, manfaat gelaran ini mendorong UMKM di Kota Malang naik kelas.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Tim editor