Tugusatu.com- DPRD Kota Malang memantau progres sekolah rakyat sembari memberikan masukan dan koordinasi beberapa penyempurnaan. Saat ini program strategis nasional itu telah bergulir, peserta didik menjalani rutinitas aktivitas belajar. Mereka tinggal di asrama dalam satu lingkungan sekolah.
Karena itu dewan melakukan koordinasi bersama perangkat daerah Pemkot Malang sembari memberikan masukan.
Dewan menyampaikan perlunya membuat peserta didik merasa aman dan nyaman. Dalam hal ini, orang tua siswa dilibatkan guna memberikan dukungan emosional kepada anak.
“Yang menjadi perhatian ada perubahan rutinitas anak semula bersama keluarga dan bermain di lingkungan rumah, sekarang berada di sekolah rakyat,” tegas Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita usai rapat membahas proyek strategis nasional di ruang rapat paripurna DPRD, Selasa (19/8).
Amithya menjelaskan fasilitas, sarana dan prasarana akan terus disempurnakan. Termasuk perlu memikirkan adanya kendaraan khusus dan ambulans guna mendukung aktivitas semua warga sekolah.
“Kita pikirkan bersama agar anak merasa asyik berada di sekolah rakyat,” katanya.
Dalam konteks ini, DPRD Kota Malang berkomitmen memberikan dukungan, sebab sekolah rakyat sudah berlangsung sebagai program strategis nasional.
“Sekolah rakyat ini sudah on progres agar anak merasa nyaman juga melengkapi fasilitas. Program ini bagus banget, itu sebabnya kita harus dukung termasuk sarpras,” pungkasnya.
Sebanyak 100 siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 16 Kota Malang, Jawa Timur, memasuki tahun ajaran baru, Senin (14/7). Mereka kini bersekolah setelah menjalani tes kesehatan dan tes kebugaran, termasuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Adapun biaya sekolah sudah ditanggung pemerintah per anak Rp48,5 juta per tahun. Rombongan belajar sebanyak 25 siswa per kelas berada di ruangan lengkap dengan fasilitas belajar mengajar yang memadai. Para siswa juga mendapatkan peralatan sekolah, makan, kelengkapan mandi, sampai deodoran pun tersedia untuk masing-masing siswa.