Tugusatu.com- Petani di Malang, Jawa Timur, menyambut Bulog yang langsung menyerap gabah kering panen (GKP) dengan harga pembelian pemerintah (HPP).
Kusnadi, petani di Dusun Karangkunci, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyatakan bersyukur karena gabah hasil panen sudah dibeli oleh Bulog Malang Rp6.500 per kg. Harga gabah itu lebih tinggi ketimbang dibeli tengkulak yang biasanya dihargai Rp5.500 per kg sampai Rp6.000 per kg.
“Saya menjual sebagian gabah hasil panen sebanyak 1.342 kg menghasilkan Rp8,723 juta,” tegas Kusnadi, kemarin.
Gabah sebanyak itu ia panen di lahan miliknya seluas 6.000 meter persegi. Adapun sebagian gabah lainnya disimpan untuk cadangan pangan dan melayani tetangga yang ingin membeli beras.
“Saya biasanya menjual beras untuk melayani tetangga Rp12.000 per kg,” katanya.
Harga beras yang ia jual itu lebih murah ketimbang harga beras kemasan berbagai merek yang dijual di pasaran bisa mencapai Rp14.000 per kg.
Dengan gabah yang terjual Rp6.500 per kg atau sesuai HPP, lanjutnya, cukup menguntungkan bisa sebagai modal memulai musim tanam kembali. Ia mengaku untung karena tak perlu mengeluarkan biaya transportasi karena Bulog Malang membeli gabah di rumah petani.
“Sekarang saya tanam lagi dengan ambil benih dari Pandeglang umur 72 hari. Cara ini untuk mengejar musim kemarau karena di Randuagung panen 2 kali setahun,” tuturnya.
Petani membeli bibit yang sudah berusia 72 hari lantaran sekarang sudah memasuki musim kemarau. Hal itu dengan pertimbangan agar air mencukupi sampai panen. Sebab, petani daerah itu mengairi sawah dengan mengandalkan air dari empat sumber.
Sementara itu, Pemimpin Cabang Bulog Malang M. Nurjuliansyah Rachman menyatakan Bulog terus melakukan percepatan penyerapan gabah hasil panen petani dengan harga sesuai HPP. Petugas Bulog dengan didampingi Babinsa bergerak sampai malam hari guna menyerap gabah milik petani. Cara ini dilakukan guna menutup ruang gerak para tengkulak yang kerap membeli gabah milik petani dengan harga murah.
“Gabah petani yang kami serap any quality, langsung bayar di tempat,” ujarnya.
Adapun mekanisme pembelian, yaitu petani menyampaikan ke Babinsa untuk selanjutnya diteruskan ke Bulog. Lalu, petugas Bulog mendatangi petani guna melakukan penyerapan gabah di lokasi dan bayar di tempat.