Satu Dekade Malang City Expo 2025 Percepat UMKM Naik Kelas

Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengunjungi stan UMKM Satu Dekade Malang City Expo 2025, Kamis (1/5). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengunjungi stan UMKM Satu Dekade Malang City Expo 2025, Kamis (1/5). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Para pelaku UMKM di Kota Malang, Jawa Timur, menikmati berkah gelaran Satu Dekade Malang City Expo di Kartini Imperial Building Exhibition & Convention Hall, Jalan Tangkuban Perahu, Kota Malang.

“Satu Dekade Malang City Expo 2025 mendorong peningkatan ekonomi melalui pemberdayaan produk UMKM dan Koperasi lokal,” tegas Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, Kamis (1/5).

Eko menjelaskan peran UMKM sangat vital, bukan saja sebagai penyedia lapangan kerja, akan tetapi juga menumbuhkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam gelaran Satu Dekade Malang City Expo 2025, para pelaku UMKM begitu semringah. Mereka menerima manfaat dari peningkatan penjualan dan promosi.

Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi memotivasi pelaku UMKM dalam gelaran Satu Dekade Malang City Expo 2025, Kamis (1/5). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi memotivasi pelaku UMKM.

Pengunjung berdatangan sejak dibuka pada 30 April 2025. Pada kesempatan itu, Eko berdialog dengan para pelaku UMKM sekaligus memotivasi mereka agar terus maju dan berkembang.

Menurut Eko, Satu Dekade Malang City Expo menjadi bagian penting implementasi program 1000 event sejalan dengan program Ngalam Laris, Ngalam Asyik, dan Ngalam Idrek.

“Tujuannya agar UMKM bertambah maju dan semakin banyak yang naik kelas sehingga mendorong pemasaran kian luas sampai ekspor. Alhasil, pelaku UMKM sejahtera,” tutur Eko.

Para pelaku UMKM pun merasa bersyukur menerima manfaat dari kebijakan yang bisa menyejahterakan masyarakat.

“Alhamdulillah, dagangan saya laris manis,” tegas Iis Wijiati, pelaku UMKM dari Gapoktan Kembang Kertas, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Iis mengungkapkan menjual produk jahe, kunyit dan temu lawak instan. Ada pula Kedawung, manisan kencur, dan manisan jahe. Paling digemari konsumen ialah keripik pisang kepok dan rempeyek.

“Produksi jahe instan dengan tenaga pengolah ada 4 orang. Kapasitas produksi dalam sebulan 1 ton, dijual dalam bentuk kemasan 5 kg. Produk diambil pengusaha sebulan sekali,” tegasnya.

Adapun jahe instan yang dijual selama expo dipatok Rp20.000 per kemasan 250 gram. Alhasil, animo pembeli lumayan antusias sehingga rezeki mengalir bisa menambah omzet dan pendapatan.

Sementara itu, pelaku UMKM dari Kedungkandang, Dian menjual aneka dimsum, tahu bakso ikan dan sambal cumi. Kudapan itu laris terlihat dari banyaknya pengunjung yang membeli.

Sedangkan pelaku UMKM dari Mergosono, Eksa Wati, menjual produk buntil daun kol banda dan pindang gendok. Ikan pindang yang dibungkus dalam wadah kendil atau periuk menarik minat konsumen.

Di sisi lain, Retno, pelaku UMKM Cemorokandang, memasarkan kacang telur krispi, sambal hijau, dan sambal balado teri. Beragam produk UMKM cepat terjual lantaran kemasannya bagus, juga mengantongi sertifikasi halal. Masyarakat pun demen membeli produk yang berkualitas dan sehat tersebut.

Para pelancong termasuk masyarakat Kota Malang bisa mengunjungi gelaran Satu Dekade Malang City Expo sampai 3 Mei 2025.

Gelaran ini pula melanjutkan langkah positif usai peluncuran 72 UMKM masuk Mall Olympic Garden (MOG) Kota Malang pada 11 April lalu. Semua itu sesuai arahan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dalam menerapkan program prioritas Ngalam Laris sejalan momentum HUT Kota Malang ke-111 menjadi bagian penting menyejahterakan masyarakat.

“Ada program Ngalam Laris, Ngalam Idrek, Ngalam Ngopeni dan Ngalam Asyik bagian dari 10 Dasa Bakti unggulan menyatu dalam 5 program prioritas di visi misi Mbois Ilakes,” ujar Wahyu Hidayat saat memperingati Hari Buruh Internasional.

Saat pembukaan Satu Dekade Malang City Expo, Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menjadi keynote speaker dalam acara temu usaha koperasi ekspor dan rembuk koperasi menuju 70 ribu koperasi desa merah putih. Saat itu, Ali berdialog dengan pelaku UMKM sembari memotivasi pengurus koperasi dan UMKM guna mengembangkan peluang usaha sampai ekspor.

Penulis: Bagus SuryoEditor: D. Wahjoeharjanto