Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita mengecam pelaku yang mengurangi volume minyakita. Sebab, temuan di pasar ada bukti manipulasi takaran.
“Jangan seperti itu, jangan merugikan masyarakat,” tegas Amithya saat sidak bersama Forkopimda di Pasar Bunulrejo dan supermarket, Kamis (13/3).
Amithya melihat sendiri takaran minyakita ada selisih, isi ternyata tidak sesuai dengan yang tertera di kemasan. Hal itu sesuai hasil pengukuran volume pada sejumlah produk minyak goreng yang dijual pedagang di Pasar Bunulrejo.
Bahkan, Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin dan Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm Aris Gunawan yang memastikan langsung takaran minyakita.
Hasilnya, minyakita kemasan botol 800 mililiter hanya terisi 755 mililiter. Sedangkan volume minyak goreng merek lainnya sesuai seperti yang tertera di kemasan. Atas temuan ini, satuan tugas pangan akan menindaklanjuti ke proses hukum.
“Penindakan ada polisi nanti mungkin ditindaklanjuti secara legal hukum,” ujarnya.
Menurut Amithya, penarikan produk yang melanggar ketentuan menjadi tanggung jawab yang berwenang, yakni pemerintah. Di sisi lain, masyarakat bisa turut mengawasi atas ketidaksesuaian takaran minyakita.
Dalam hal ini, dewan tentu juga mengawasi kinerja pemerintah, termasuk turun ke pasar guna memantau semua produk pangan yang beredar di masyarakat.
Soal kenaikan harga bahan pokok selama Ramadan dan menjelang Lebaran, Amithya mengatakan harga cabai masih fluktuasi. Selanjutnya, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat akan melakukan intervensi melalui operasi pasar murah dan menyiapkan skenario membuka warung tekan inflasi.
“Harga bahan pokok fluktuatif terutama cabai. Pak wali kota menekankan bila ada gap tinggi, pasti ada operasi pasar,” tuturnya.
Pedagang cabai di Pasar Bunulrejo, Nasir, menyatakan harga cabai rawit dijual Rp72.000 per kg sampai Rp90.000 per kg. Harga bawang merah probolinggo Rp42.000 per kg.
“Dalam sebulan ini terjadi kenaikan harga,” ucap Nasir.
Supriyono, pedagang beras di Pasar Bunulrejo mengungkapkan harga minyakita Rp16.000 sampai Rp17.000 per kemasan 1 liter dari harga kulakan Rp175.000 per dus isi 12 bungkus.
Adapun Beras SPHP dijual Rp56.500 per kemasan 5 kg. Gula pasir Rp17.000 per kg. Sedangkan beras medium berbagai merek Rp72.000 sampai Rp74.000 per kg, dan beras premium Rp78.000 per kg. (ads)