PLN NP UP Brantas Raih Dua Penghargaan Madya Aneka EBT Tahun 2025

PLN NP UP Brantas meraih dua Penghargaan Madya Aneka Energi Baru Terbarukan (EBT) tahun 2025. Foto: Dok. PLN NP UP Brantas
PLN NP UP Brantas meraih dua Penghargaan Madya Aneka Energi Baru Terbarukan (EBT) tahun 2025. Foto: Dok. PLN NP UP Brantas

Tugusatu.com- PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Brantas (PLN NP UP Brantas) kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan meraih dua Penghargaan Madya Aneka Energi Baru Terbarukan (EBT) tahun 2025. Penghargaan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi (EBTKE) di Aula Direktorat Jenderal EBTKE Jakarta Pusat, Senin (22/12/2025).

“Semua EBT harus menghadirkan lingkungan yang hijau. Saya mengapresiasi Bapak-Ibu sudah menjadi mitra kami untuk terus berkontribusi menghadirkan energi baru-terbarukan dalam membangun negeri ini,” tegas Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi menyampaikan harapan dan apresiasinya kepada para penerima penghargaan.

Dua Penghargaan Madya Aneka EBT yang diraih PLN NP UP Brantas, yaitu, Kategori Pembangkit Aneka EBT Captive Power Sub Kategori Industri, dan Kategori Pembangkit Aneka EBT Komersial Sub Kategori PLTA.

Melalui kategori Pembangkit Aneka EBT Captive Power Sub Kategori Industri, UP Brantas mengelola PLTS Tulungagung yang dimilikinya berada di PLTA Tulungagung. PLTS Tulungagung secara desain adalah pembangkit yang digunakan untuk suplai Pemakaian Sendiri (PS) di PLTA Tulungagung. Selain mengurangi PS, target yang ingin dicapai melalui PLTS berkapasitas 36,5 kWp ini untuk mendukung Net Zero Emmision (NZE) tahun 2060.

Adapun pengoperasian dan monitoring PLTS Tulungagung di Nusantara Control Center (NuCC) Surabaya. Pada tahun 2024, PLTS ini mampu memproduksi energi listrik sebesar 52.500 KWh. Dengan faktor emisi grid sebesar 0,87, maka PLTS mampu mengurangi emisi karbon sebesar 45.674.913 kg CO2 Eq/tahun. Jika dikonversikan dengan jumlah pohon trembesi (daya serap CO2 28.488,39 kg/tahun) berdasarkan hasil riset Endes N. Dahlan, maka jumlah pohon yang ditanam sebanyak 1.603 batang pohon.

Sedangkan pada kategori Pembangkit Aneka EBT Komersial Sub Kategori PLTA, UP Brantas membuktikan bahwa PLTA Sutami yang dimilikinya sebagai salah satu pembangkit EBT terbaik. Masa manfaat PLTA berkapasitas 3 x 35 MW ini mulai dari tahun COD (Commisioning on Date) sampai tahun 2025 adalah 49 tahun dengan nilai IRR proyek sebesar 14,23%. PLTA Sutami dapat memproduksi energi listrik sebesar 480 GWh/tahun atau setara dengan penurunan emisi karbon sebesar 417.600.000 kg CO2 eq/tahun.

PLTA Sutami memiliki kapasitas terbesar di antara 12 PLTA yang dimiliki UP Brantas. Sehingga, PLTA Sutami memiliki peran yang sangat vital dalam memasok energi listrik, terutama energi hijau di wilayah Jawa Timur. Selain itu, PLTA ini memiliki fasilitas blackstart yang digunakan saat terjadi blackout pada sistem jaringan 150 kV Jawa Madura Bali (Jamali).

Raihan dua penghargaan tersebut sekaligus menegaskan peran strategis PLN NP UP Brantas dalam mendukung transisi energi dan bauran energi bersih di Indonesia.

Senior Manager UP Brantas, Arfan menyatakan pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh insan perusahaan dalam mengembangkan inovasi dan praktik terbaik pengelolaan pembangkit berbasis EBT.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja pembangkit EBT yang andal, ramah lingkungan, serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan negara,” ujarnya.

Ke depan, PLN NP UP Brantas berkomitmen untuk terus memperkuat pengelolaan pembangkit energi terbarukan, meningkatkan efisiensi operasional, serta mendorong inovasi berkelanjutan sebagai bagian dari dukungan terhadap target NZE 2060 dan agenda transisi energi nasional.

Narahubung:
Raden Sultani Indragunawan
Manager Business Support
PT PLN Nusantara Power UP Brantas
Tlp. 0341 – 385545 / 385546

Sumber: Siaran Pers No 35/XII/2025/PLNNP/UBRS

Editor: Bagus Suryo