Kabupaten Lamongan Jadi Percontohan Penebusan Pupuk Subsidi Sektor Perikanan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat sosialisasi dan simulasi penebusan pupuk bersubsidi sektor perikanan di UD Tani Jaya Desa Sukorejo, Kecamatan Turi, Minggu (21/12). Foto: Tugusatu/Ahmad Yakub
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat sosialisasi dan simulasi penebusan pupuk bersubsidi sektor perikanan di UD Tani Jaya Desa Sukorejo, Kecamatan Turi, Minggu (21/12). Foto: Tugusatu/Ahmad Yakub

Tugusatu.com- Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menjadi proyek percontohan nasional dalam simulasi penebusan pupuk subsidi sektor perikanan.

“Pemerintah Kabupaten Lamongan sangat mendukung Perpres adanya subsidi pupuk sektor perikanan,” tegas Bupati Lamongan Yuhronur Efendi akrab disapa Pak Yes saat sosialisasi dan simulasi penebusan pupuk bersubsidi sektor perikanan di UD Tani Jaya Desa Sukorejo, Kecamatan Turi, Minggu (21/12).

Subsidi pupuk sektor perikanan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 6 Tahun 2025 dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No. 22 Tahun 2025. Adapun penerapan serentak subsidi pupuk sektor perikanan akan berlaku serentak pada Januari 2026.

Saat ini, kebutuhan pupuk subsidi sektor pertanian tercukupi. Sebab, pupuk merupakan bagian penting bagi petambak untuk menyuburkan tanah miliknya dan berdampak besar pada hasil panen. Alhasil berimbas pada kesejahteraan petambak di Kabupaten Lamongan.

“Beberapa waktu lalu subsidi pupuk sempat terhenti, dan membawa dampak kurang baik pada produktivitas petambak kami,” katanya.

Pak Yes mengungkapkan sekitar 23 ribu petambak dari total 30 ribu petambak di Lamongan masuk dalam pendataan e-Rencana Sistem Pertanian (ERSP). Karena itu, ia menekankan para petambak lebih aktif lagi mengisi ERSP lantaran akurasi pendataan bakal menentukan jumlah pupuk bersubsidi yang diberikan.

Guna percepatan pendataan cepat kelar, Pak Yes meminta kolaborasi dan partisipasi aktif dari Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan hingga Penyuluh Perikanan Lapangan Lamongan dalam proses pendataan ERSP.

Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya TB Haeru Rahayu menyatakan Pemerintah pusat telah menyiapkan 295 ribu ton pupuk bersubsidi sektor perikanan. Tujuan utamanya adalah mendukung sektor pangan dari potensi perikanan.

Ia menyampaikan simulasi di Lamongan bersifat penting untuk akurasi penyaluran pupuk bersubsidi perikanan. Juga penerapan kebaruan teknologi di bidang digital.

“Adanya peraturan baru dalam pengajuan pupuk subsidi, petambak tidak perlu khawatir tidak bisa akses. Karena teman-teman PPL, Dinas Perikanan, dan pemerintah daerah sudah berkomitmen mendampingi dan menyukseskan program ini,” ujar Dirjen TB Haeru Rahayu.

Penulis: Ahmad YakubEditor: Bagus Suryo