Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2025 fokus mendukung program strategis nasional. Termasuk program prioritas Pemkot Malang.
“Tidak banyak berubah dari penerapan KUA-PPAS. Prioritas banyak, tapi menyesuaikan dengan kemampuan, ada program strategis nasional dan program prioritas Kota Malang,” tegas Wahyu Hidayat usai rapat paripurna di DPRD Kota Malang, Rabu (3/9).
Program strategis nasional di antaranya penguatan ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat, pertahanan, serta percepatan investasi dan perdagangan global.
Adapun program unggulan Kota Malang tertuang dalam Dasa Bakti Pemkot Malang sebagai pelengkap dan penguat pembangunan, yakni Ngalam nyaman, Ngalam asyik, Ngalam seger, Ngalam rijik, Ngalam idrek, Ngalam santun, Ngalam pinter, Ngalam laris, Ngalam tahes, Ngalam ngopeni.
Karena itu, Wahyu berharap dalam kebijakan APBD Perubahan 2025 tetap mampu menjawab kebutuhan masyarakat meski sejumlah pos anggaran bergeser ada yang turun, di sisi lain juga ada yang naik. Namun, tetap menjaga kesinambungan pembangunan, serta selaras dengan agenda strategis nasional.
“Kalau di 2025 tadi tidak signifikan turunnya, ada beberapa yang turun, tapi juga ada yang naik,” katanya.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita menyampaikan perlu penataan struktur APBD agar tidak membebani seperti belanja pegawai yang dinilai terlalu besar. Dalam hal ini dewan bersama Pemkot Malang merumuskan pola dan strategi proporsi belanja pegawai bisa di tekan sampai 30% di tahun anggaran 2027.
“Ini yang sedang kita kaji untuk tahun depan, karena mempersiapkan 2027. Kita bersama-sama dengan eksekutif agar nanti polanya sesuai dengan yang diminta pemerintah pusat,” ujar Amithya.