Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat segera merealisasikan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan sebagai wujud implementasi Program Ngalam Idrek.
Program itu sejalan dengan Ngalam Pinter menyentuh anak-anak yang orang tuanya pekerja rentan guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) unggul. Program ini pula sebagai wujud Pemkot Malang hadir untuk memenuhi hak-hak sosial masyarakat sekaligus memperkuat pembangunan berkelanjutan yang inklusif.
“BPJS kita terus, tahun ini 4000-5000 BPJS Ketenagakerjaan (bagi pekerja rentan) direalisasikan Juni-Juli 2025,” tegas Wahyu Hidayat, kemarin.
Adapun pekerja rentan yang akan menerima BPJS ketenagakerjaan di antaranya tukang ojek, tukang sampah di RT/RW, dan tukang becak.
Saat ini, Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang sedang menyiapkan peraturan wali kota. Alokasi anggaran di APBD 2025 sebesar Rp5,2 miliar per tahun bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCT).
Wali Kota Wahyu Hidayat menyatakan berkomitmen menyejahterakan masyarakat bersama Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin.
“Program kesejahteraan masyarakat lewat Program Dasa Bakti, sudah dan sejalan, selama ini memberikan (bantuan) bukan saja pekerja, tapi semua. Perhatian kami beasiswa anak SD, SMP, dan SMA, itu juga banyak yang anak-anak (dari keluarga pekerja),” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, Pemkot Malang bersama pemangku kepentingan akan terus memberikan kesempatan pekerjaan yang layak bagi warga. Di dalamnya juga memberikan insentif.
“Kita memastikan warga bisa hidup layak dan produktif. Insentif berupa peningkatan kompetensi bagi masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan sehingga kita hadir dalam bentuk pembinaan sesuai kebutuhan pengusaha dan pasar kerja,” tuturnya.
Program Ngalam Pinter meliputi pengembangan talenta muda; beasiswa tuntas sekolah dan tuntas kuliah; pendidikan dasar gratis dan berkualitas berikut peningkatan sarana prasarana. Program itu melengkapi program unggulan seragam gratis bagi pelajar tingkat SD, SMP, SMA setiap tahun ajaran baru. Termasuk program seribu beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa setiap tahun.
Adapun Ngalam Idrek berupa program penciptaan lapangan kerja baru berbasis potensi dan sumber daya lokal.
Penerima manfaat
Pedagang di Pasar Oro Oro Dowo, Kota Malang, sudah menerima manfaat program BPJS Ketenagakerjaan. Di pasar yang merupakan pasar sadar jaminan sosial ketenagakerjaan itu ada 180 pedagang.
Pegawai di Pasar Oro Oro Dowo Bidang Administrasi, Rendya Ayu Vinanda mengatakan sejumlah pedagang sudah menerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan.
“Sudah ada yang menerima klaim jaminan kematian, tiga pedagang karena sakit,” ungkapnya.
Para pedagang secara kolektif mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan bisa melalui pengelola pasar atau mengikuti secara mandiri.
“Ada beberapa pedagang ikut jaminan hari tua selain kecelakaan kerja dan kematian,” imbuhnya.
Rendya mengatakan salah satu penerima manfaat klaim BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Anita Wijaya, pedagang kopi.
Sedangkan pedagang buah, Hari, mengikuti jaminan sosial hari tua, kecelakaan kerja dan kematian. Hari bersama istri tergerak menjadi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan ketika aktif mengikuti Program Sepasar Pedas di Pasar Oro Oro Dowo.