Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat gencar merealisasikan program Ngalam Idrek guna menumbuhkan investasi sekaligus menciptakan lapangan kerja baru berbasis potensi dan sumber daya lokal.
Wahyu dalam menerapkan program bersama Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin. Progres kinerja sudah banyak kemajuan terlihat dari Kota Malang yang ramah bagi investasi.
“Dengan investasi yang meningkat maka iklim usaha membaik. Ini menjadi parameter karena masyarakat kondusif termasuk pekerja dan pengusaha yang harmonis,” tegas Wahyu Hidayat, kemarin.
Wahyu menjelaskan investasi tertinggi di Kota Malang sektor kuliner dan perhotelan. Hal ini sejalan dengan kemajuan pariwisata dan pendidikan.
Bahkan, Pemkot Malang meraih prestasi dalam hal kinerja atas capaian investasi melebihi target. Selama tahun 2024, investasi tercatat Rp2,8 triliun dari target Rp1,4 triliun. Capaian itu meningkat ketimbang tahun 2023 hanya Rp2,2 triliun.
Dalam mewujudkan program Ngalam Idrek, fokusnya pada menciptakan lapangan kerja baru berbasis potensi dan sumber daya lokal sejalan dengan program lainnya.
Program Ngalam Idrek tak berdiri sendiri, melainkan ada program lainnya, yaitu Ngalam Nyaman, Ngalam Asyik, Ngalam Seger, Ngalam Rijik, Ngalam Santun, Ngalam Pinter, Ngalam Laris, Ngalam Tahes, dan Ngalam Ngopeni.
Semua program Dasa Bakti itu selaras dengan lima program unggulan, yakni seragam gratis bagi pelajar tingkat SD, SMP, SMA setiap tahun ajaran baru. Termasuk program seribu beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa setiap tahun. Lalu, program 1000 event olahraga, seni, budaya dan ekonomi kreatif setiap tahun. Juga program 50 juta dana pembangunan per RT setiap tahun. Dan, program menyelesaikan masalah dasar perkotaan, banjir, macet dan parkir.
“Kami memberikan insentif kepada masyarakat sesuai kebutuhan pasar kerja,” katanya.
Insentif itu berupa membekali keterampilan melalui berbagai pelatihan sehingga calon pekerja dan pekerja di Kota Malang berkompeten. Dalam konteks ini, Pemkot Malang hadir melakukan pembinaan yang tujuannya agar sumber daya manusia berdaya saing dan unggul.
Karena itu, dalam Musrenbang di kelurahan telah memetakan sesuai kebutuhan masyarakat. Lalu, Pemkot Malang memberikan pembinaan dan pelatihan selaras kebutuhan pengusaha, pekerja maupun pasar.
“Misalnya pengusaha membutuhkan pekerja ahli komputer, kita hadir melakukan pembinaan dan pelatihan sesuai kebutuhan sehingga SDM yang dihasilkan siap kerja,” ujarnya.
Pemkot Malang juga memberikan beasiswa dan seragam bagi siswa. Bahkan, sebanyak 4.000 orang sampai 5.000 orang pekerja rentan akan diberi BPJS Ketenagakerjaan yang realisasinya pada Juni-Juli 2025.