Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menyambangi para pemimpin pendahulu Kota Malang untuk melanjutkan tradisi silaturahmi
Dalam momentum Lebaran dan HUT Kota Malang ke-111, Wahyu-Ali dan Sekda Erik Setyo Santoso bersama perangkat daerah menyambangi eks wali kota dan wakil wali kota.
Bersambang tokoh Kota Malang ini di antaranya ke Wali Kota Malang periode 1998-2003 Kol. Inf. H Suyitno, Wali Kota Malang periode 2003-2013 Drs. Peni Suparto, M.AP, Wali Kota Malang periode 2013-2018 H. Moch. Anton, dan Wali Kota Malang periode 2018-2023 Sutiaji.
Sambang para tokoh Kota Malang itu menjadi sebuah keutamaan dan teladan. Termasuk untuk menghormati dan menghargai para pemimpin yang telah berjasa untuk kemajuan Kota Malang.
“Beliau memberikan semangat dan arahan kepada saya dan Mas Wawali. Berharap kami terus bisa bersinergi bersama wali kota dan wakil wali kota periode sebelum saya,” tegas Wahyu Hidayat usai silaturahmi dengan Sutiaji, Kamis (10/4).
Wahyu mengatakan Sutiaji memberikan masukan agar organisasi perangkat daerah loyal. Dengan demikian, semua masukan yang tepat dapat memberikan kepastian kebijakan selama lima tahun kedepan.
Sementara itu, Sutiaji menyampaikan terima kasih karena apa yang ia inisiasi berlanjut di periode kepemimpinan sekarang.
“Pertama saya terima kasih. Apa yang dulu saya inisiasi bisa diteruskan karena sesungguhnya kepemimpinan nasional itu kuncinya saling menghormati,” kata Sutiaji.
Menurut Sutiaji, kepala daerah periode sebelumnya telah banyak berjasa bagi kemajuan Kota Malang.
“(Pembangunan itu) berkelanjutan.
Sekarang sudah bagus, karena sudah ditanam sebelumnya. Saya (saat memimpin Kota Malang) bagus karena Abah Anton sudah memulai. Abah Anton bagus karena sebelumnya ada Pak Peni Suparto, begitu seterusnya ada Pak Suyitno,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Sutiaji berpesan kepada semua organisasi perangkat daerah agar menjaga loyalitas dan kekompakan.
“Pesan saya kepada OPD yang pernah jadi anak buah saya, berilah informasi yang sebaik-baiknya dan fair. Jangan sampai mengada-ada, jangan ada iri hati, jangan ada gesekan. Semua itu untuk kepastian kebijakan wali kota dan wakil wali kota,” ujarnya.