Wujudkan Malang Mbois dan Berkelas, Wahyu-Ali Gercep Lanjutkan Pembangunan

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Ali Muthohirin bersama Sekda Erik Setyo Santoso usai apel pagi, Senin (3/3). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Ali Muthohirin bersama Sekda Erik Setyo Santoso usai apel pagi, Senin (3/3). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat gerak cepat melanjutkan pembangunan usai dilantik bersama Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin. Wahyu-Ali setelah apel perdana di Balai Kota Malang, keduanya bergerak untuk silaturahmi ke Forkopimda Kota Malang, Senin (3/3).

Silaturahmi itu di Polresta Malang Kota, Kejaksaan Negeri Kota Malang, Pengadilan Negeri Kota Malang, dan Kodim 0833/Kota Malang.

Selanjutnya, Wahyu salat isya dan tarawih sekaligus pembukaan Safari Ramadan 1446 H/2025 Masehi di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang.

“Silaturahmi Forkopimda bagian penekanan dari Presiden Prabowo Subianto, kita harus satu visi, dan misi saya agar bisa dikawal. Sehingga bisa menjalankan program prioritas Presiden, program Provinsi Jatim dan program saya,” tegas Wahyu.

Kini, Wahyu kembali memimpin Kota Malang setelah mengakhiri kepemimpinan sebagai Penjabat Wali Kota Malang sejak enam bulan lalu.

“Hanya enam bulan saja kok meninggalkan Balai Kota. Selama ini sudah kerja sama baik, saya melanjutkan apa yang sudah kita lakukan bersama Mas Wawali (Ali Muthohirin). Yang penting program kegiatan yang sudah saya lakukan dilanjutkan, dan saya berterima kasih sekali kepada Pak Iwan Kurniawan (Pj Wali Kota Malang) hasilnya sudah baik sekali, nanti kita evaluasi,” katanya.

Wahyu-Ali mengusung visi menuju Malang Mbois dan Berkelas dengan memperkuat fondasi di tahun pertama sesuai kebijakan RPJPD. Visi itu membawa spirit Kota Malang berdaya saing global tahun 2045 selaras dengan cita-cita Indonesia 2045.

Efisiensi anggaran

Soal adanya kebijakan efisiensi anggaran, ucap Wahyu, prosesnya melibatkan organisasi perangkat daerah.

“Kita ingin tahu program kegiatannya seperti apa, jangan asal geser (anggaran). Tujuannya agar tidak ada permasalahan di kemudian hari,” ujarnya.

Terkait hal itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Malang, Subkhan menyatakan efisiensi terjadi pada seluruh organisasi perangkat daerah.

“Efisiensi seluruh OPD lebih pada belanja seremonial, misalnya belanja perjalan dinas, dan belanja pendukung ATK (alat tulis kantor). Biasanya kegiatan ada goodie bag, sekarang dikurangi,” tutur Subkhan.

Dalam waktu dekat ini, lanjutnya, akan ada peraturan wali kota tentang perubahan penjabaran APBD setelah pembahasan efisiensi tuntas. Adapun total efisiensi anggaran mencapai Rp68 miliar.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Tim editor