DLH Kota Malang Kekurangan Petugas Kebersihan

Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang saat acara cangkrukan di Alun-Alun Merdeka, Kamis (18/7). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang saat acara cangkrukan di Alun-Alun Merdeka, Kamis (18/7). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com, MALANG– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jawa Timur, mengajukan tambahan tenaga kebersihan kepada sekretaris daerah. Pasalnya, jumlah pramu kebersihan terus berkurang lantaran memasuki masa pensiun. Di sisi lain, kebutuhan personel meningkat.

Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengungkapkan petugas kebersihan yang memasuki masa pensiun tahun 2023-2024 sebanyak 70 orang.

Saat ini, personel yang ada sebanyak 1.480-an orang atau hampir 1.500 orang. Dari jumlah itu, sekitar 800 petugas kebersihan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Sedangkan sekitar 600 orang lainnya Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK).

“Tenaga kebersihan saat ini banyak berkurang,” tegas Rahman, Kamis (18/7).

Karena itu, DLH segera mengajukan penambahan sembari melaksanakan instruksi Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat untuk mengawal anggaran perubahan skala prioritas. Hal itu salah satunya untuk peningkatan kesejahteraan petugas kebersihan.

Saat acara cangkrukan di Alun-Alun Merdeka Malang, Rahman dan Wahyu menyerap aspirasi para petugas kebersihan. Mereka meminta tambahan personel, peningkatan kesejahteraan, BPJS dan beasiswa bagi anak-anak.

Dalam hal ini, Wahyu Hidayat menyanggupi, untuk selanjutnya minta DLH segera menginventarisasi petugas kebersihan yang memerlukan bantuan tersebut.

Adapun soal kesejahteraan, DLH segera mengajukan tenaga non-ASN menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sementara itu, Mukhamad Amin berharap ada tambahan honor, termasuk uang lembur seperti dulu. Petugas kebersihan berstatus ASN golongan 2 itu saban hari bertugas bersama 10 orang di wilayah enam, yakni Jalan Ijen, Jalan Kawi Atas, Jalan Kawi Bawah, Jalan Semeru dan Jalan Simpang Balapan.

“Sebentar lagi ada satu petugas yang pensiun. Idealnya segera ada pengganti,” ujarnya.

Petugas kebersihan pengganti itu diperlukan agar kinerja tim tidak kewalahan. Sebab, dengan personel yang ada saja bekerja bisa sampai malam hari setiap Senin.

Reporter/Editor: Bagus Suryo