Tugusatu.com, MALANG—Wahyu Hidayat, Calon Wali Kota Malang, berjanji akan membenahi kemacetan agar tidak semakin parah dan mengganggu pertumbuhan ekonomi kota.
“Penanganan kemacetan, tidak boleh hanya parsial per parsial, tapi harus menyeluruh,” katanya di Malang, Senin (30/9/2024).
Karena itulah sebelum langka aksi, kata dia, maka perlu ada perencanaan menyeluruh terkait penanganan kemacetan.
Karena itu pula, Forum Lalu-lintas dan Ahli Tata Ruang serta pemda perlu duduk bersama membicarakan masalah tersebut. Muaranya, membuat blue print penanganan kemacetan di Kota Malang.
Solusinya, kata Wahyu, nanti bisa banyak. Bisa saja berupa pelebaran jalan, pembangunan jalan baru, Pembangunan under pass, dan lainnya.
Yang juga perlu dilakukan, kata dia, memecah pusat-pusat kegiatan ekonomi. Selama ini, kegiatan ekonomi dan pendidikan berada di tengah kota.
Dampaknya, terjadi konsentrasi orang di tengah kota yang berdampak pada kemacetan.
Hal itu diperparah dengan posisi Malang sebagai pariwisata hub. Wisatawan yang akan berwisata ke Kota Batu dan Kab. Malang selalu melewati tengah kota.
Karena itulah, dia menegaskan, perlu direncanakan secara regional bagaimana membuat jalan-jalan tembus yang dapat mengakses tempat-tempat tujuan wisata tanpa harus melewati tengah kota.
Dari sisi aktivitas warga kota, dia menegaskan, perlu dibangun secara merata pusat-pusat bisnis dan pendidikan di berbagai bagian kota, tidak hanya terkonsentrasi di tengah kota.
Selain masalah kemacetan, kata dia, juga masalah pembangunan SDM. Pemkot Malang akan memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi, namun tidak mampunyai dana untuk kuliah serta tidak ikut program Kartu Indonesia Pintar.
Yang juga dilakukan, memberikan seragam gratis bagi siswa SD-SMA. Dengan cara itu, maka tidak ada alasan bagi siswa untuk tidak sekolah karena biaya sekolahnya juga diberikan beasiswa.
Yang juga penting, kata dia, memberikan pelatihan bagi warga agar warga benar-benar siap bekerja. Dengan begitu, dapat mengurangi angka pengangguran terbuka.
Selain itu, mendorong investor masuk agar berinvestasi di Kota Malang agar dapat menyerap tenaga kerja lokal.
Cara yang ditempuh, dengan memberikan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi. “Program kemudahan berinvestasi yang sudah ada, dinilai positif sehingga kami mendapat penghargaan dari pemerintah. Kebijakan akan lebih disempurnakan lagi agar semakin meningkatkan investasi,” ucapnya.
Jika pertumbuhan ekonomi di Kota Malang bisa naik tajam, kata dia, maka dampak langsung penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak daerah dan retribusi juga akan naik.
“PAD inilah yang akan kami manfaatkan untuk membangun Kota Malang, selain CSR dan bantuan dari pemerintah pusat,” ucapnya.
Editor/Reporter: N-1
ISSN 3063-2145