Tugusatu.com- Profesor Anang Sujoko dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, mencoba mendorong optimalisasi usaha jasa boga atau katering.
Menurut Anang, pelaku usaha harus bisa beradaptasi dengan teknologi untuk kepentingan pemasaran dan lainnya. Terlebih jika usaha itu berkembang di tengah geliat aktivitas sebuah panti asuhan.
Melihat potensi yang berkembang di Kota Malang atas usaha jasa boga, Anang mendorong sebuah usaha panti asuhan putri Aisyiyah Kota Malang, Kamis (26/6/2025). Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kapasitas usaha jasa boga yang telah dikelola sejak tahun 2000.
Kegiatan bertajuk “Optimalisasi Usaha Catering Panti Asuhan Aisyiyah Malang melalui Digital Marketing Communication” diikuti oleh para pengurus serta perwakilan anak asuh. Program ini merupakan bagian dari skema pengabdian masyarakat internal FISIP UB yang diketuai Anang Sujoko.
“Fokus utama kegiatan ini adalah membekali pengelola jasa boga dengan keterampilan pemasaran digital, mulai dari manajemen media sosial, pembuatan konten visual, strategi iklan berbayar, hingga optimalisasi Google My Business dan kemitraan komunitas,” kata Anang.
Anang memaparkan, Aisyiyah yang berada di bawah naungan Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk mengembangkan usaha jasa boganya. Tempatnya yang berada di antara perguruan tinggi merupakan peluang tersendiri yang harus dikembangkan.
“Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk pemberdayaan unit-unit di Muhammadiyah, targetnya yakni pengembangan unit usaha. Kami menilai usaha jasa boga Aisyiyah memiliki peluang untuk bisa berkembang lebih pesat lagi salah satunya yakni dengan penetrasi market dan yang paling dekat ya di Brawijaya” jelas Anang di sela kegiatan workshop.
Tim pengabdian membantu membuat akun Google My Business dan merancang kampanye iklan sederhana di Instagram Ads serta mendampingi pembuatan konten-konten seperti reels.
Ketua Panti Asuhan Aisyiyah Malang, Rochani, mengatakan bahwa adaptasi dunia usaha dengan modernisasi sangat perlu dilakukan. Pemasaran sudah tidak bisa lagi dilakukan seperti dulu kala. Ia mengapresiasi langkah FISIP UB berbagi pengetahuan tentang pemasaran digital.
“Kami selaku pengurus mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi karyawan kami untuk menambah ilmu, baik untuk kegiatan di panti maupun untuk kehidupan mereka di luar
nantinya. Semoga ini bisa menjadi
langkah agar usaha jasa boga panti berjalan lebih baik dan kami tidak mengalami kesulitan lagi ke depannya,” ujar Rochani.
Selain mendukung peningkatan ekonomi panti, kegiatan ini juga memberikan dampak edukatif bagi karyawan panti yang terlibat dalam pelatihan, membekali mereka dengan keterampilan digital marketing yang dapat menjadi bekal untuk wirausaha mandiri di masa depan.
Bu Pri selaku salah satu peserta juga mengungkapkan bahwa program ini membantunya untuk memetakan permasalahan yang ada di panti asuhan. Pekerja mendapatkan pengetahuan dan sekaligus bisa diaplikasikan.
“Inisiatif ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan lembaga sosial mampu menciptakan dampak nyata dalam memberdayakan ekonomi komunitas berbasis nilai kemanusiaan dan kemandirian,” paparnya.
Sumber: FISIP UB