DPRD Kota Malang Dorong Terobosan Intensifikasi Pendapatan Asli Daerah

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita membuat terobosan guna memperkuat fiskal daerah. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita membuat terobosan guna memperkuat fiskal daerah. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita menyatakan pemangkasan transfer anggaran dari pusat berpengaruh signifikan pada kondisi fiskal daerah. Karena itu, dewan telah menyiapkan sejumlah terobosan guna mengatasi hal itu.

Menurut Amithya, kendati kekuatan fiskal Kota Malang bersumber pendapatan asli daerah mencapai 43 persen dari total APBD, akan tetapi pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah begitu terasa lantaran nilainya mencapai lebih dari 20 persen.

“Kita harus agak kerja keras. Memang potongan dari pusat lumayan berpengaruh. Walaupun kekuatan fiskal kita 43 persen, potongan lebih dari 20 persen bantuan pusat itu sekitar Rp284 miliar,” tegas Amithya usai rapat paripurna di DPRD Kota Malang, Rabu (5/11).

Kendati demikian, dewan berusaha memilah kembali belanja daerah. Termasuk membuat penyederhanaan secara teknis kegiatan rutin di dinas tanpa perlu mengorbankan sasaran pembangunan. Langkah itu diharapkan memberikan dampak penghematan.

Selanjutnya, dewan mendorong adanya terobosan melalui beberapa skema intensifikasi pendapatan asli daerah. Caranya dengan memetakan potensi pendapatan dari sektor pajak dan retribusi. Namun, implementasinya tetap mempertimbangkan kondisi perekonomian di masyarakat.

“Intensifikasi pajak dan retribusi dengan melihat kondisi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Adapun intensifikasi pajak dan retribusi sesuai masukan dewan di antaranya E-tax parkir dan E-tax pasar berbasis sistem elektronik.

Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan bakal membahas sinkronisasi anggaran sekaligus intensifikasi pendapatan sesuai masukan dewan bersama panitia khusus.

“Nanti kita bahas dengan pansus tentu ada perubahan,” tuturnya.

Penulis: Bagus/Maghfirotul HasanahEditor: Bagus Suryo