Pemprov Jatim Gelontor 173 Ribu Ton Beras SPHP

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendistribusikan beras SPHP di Kota Malang. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendistribusikan beras SPHP di Kota Malang. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelontor 173.000 ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di kabupaten/kota. Beras sebanyak itu guna menstabilisasi pasokan dan harga pangan. Termasuk membantu masyarakat dalam mengakses pangan dengan harga yang wajar.

“Sampai malam kemarin (Selasa, 26/8) Beras SPHP yang terdistribusi 6,17%,” tegas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pasar murah bersama Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Rabu (27/8).

Khofifah mendorong percepatan distribusi beras SPHP terus berlanjut di semua daerah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan beras di tengah harga pangan pokok itu sedang melonjak.

“Konsumsi rumah tangga terbanyak ialah beras,” katanya.

Menurut Khofifah, distribusi beras paling efektif melalui pasar murah. Sebab, distribusi beras SPHP sempat mengalami kendala lantaran masyarakat belum banyak memahami cara mengakses aplikasi Klik SPHP milik Bulog berbasis WhatsApp.

“Yang sudah klik SPHP ternyata tidak mudah dicairkan karena Bulog berseiring dengan Bapanas (Badan Pangan Nasional). Ada yang sudah applay tapi tiga minggu (beras) tidak turun,” ujarnya.

Di sisi lain, Bapanas telah membuat solusi dengan menetapkan harga eceran tertinggi beras medium semula Rp12.500 per kg menjadi Rp13 500 per kg. Dengan HET terbaru ini diharapkan bisa cepat menstabilkan harga beras di pasar.

Saat ini, beras SPHP terus digelontor di berbagai daerah melibatkan pemangku kepentingan. Khofifah memastikan distribusi SPHP di berbagai daerah dalam kondisi lancar mulai Blitar, Kediri, Tulungagung, dan Malang. Stok beras di Jatim pun dipastikan melimpah.

Penulis: Maghfirotul HasanahEditor: Bagus Suryo