Tugusatu.com- Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Malang, Jawa Timur, soal pembahasan Ranperda RPJMD mendorong postur APBD tembus Rp4 triliun terealisasi dalam lima tahun ini.
“Pansus berpendapat dalam 5 tahun kedepan, APBD bisa mencapai Rp4 triliun, mengingat postur APBD pernah menyentuh Rp2,7 triliun,” tegas Juru Bicara Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Malang, Suryadi, Rabu (9/7).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan proyeksi APBD semestinya progresif dan optimistis agar mampu melaksanakan program yang telah direncanakan. Karena itu, RPJMD harus tecermin dalam RKPD secara terencana yang pelaksanaannya berkelanjutan.
Pada prinsipnya, pansus menerima RPJMD 2025-2029 Kota Malang, akan tetapi pansus meminta penjelasan mengingat acuan pencapaian RPJMD dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional belum tecermin dengan jelas.
Demikian juga ekonomi kreatif yang menjadi akselerator perekonomian belum tecermin secara jelas, sehingga perlu intervensi ekosistem ekraf agar bisa lebih masif diwadahi melalui MCC.
“Perguruan tinggi dapat menjadi mitra strategis pembangunan kota,” katanya.
Adapun penanganan banjir dan kemacetan lalu lintas, lanjutnya, agar membuat solusi bersama secara kolaboratif melibatkan Pemda di Malang Raya, yakni Pemkab Malang dan Pemkot Batu. Sedangkan implementasi master plan drainase agar dioptimalkan.
Pada kesempatan itu, pansus beranggapan 10 program Dasa bakti perlu adanya rekonstruksi lantaran masih terlalu melebar.
Menanggapi soal postur APBD Rp4 triliun dalam lima tahun tercapai, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan perlu menghitung kemampuan fiskal daerah secara realistis.
“Ini kan dari Pansus sudah menyampaikan. Intinya sudah setuju dan layak RPJMD ini ditetapkan. Terkait angka Rp 4 triliun, ini masih prediksi. Kita memang akan menghitung ulang kemampuan kita terhadap angka itu seperti apa,” ujar Wahyu.
Target itu, lanjut Wahyu, akan dituangkan secara teknis dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan lengkap dengan rincian program prioritas dan anggaran.
“Program-program tersebut harus diimbangi dengan kemampuan pembiayaan yang cukup. Jadi, kita tetap realistis dengan melihat situasi dan kondisi Kota Malang sampai lima tahun ke depan,” pungkasnya.