Tugusatu.com – Kemacetan Imbas UTBK, Pengguna jalan arah sekitar kampus Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, disarankan menghindari sejumlah ruas jalan pada jam tertentu. Pasalnya, kampus setempat sedang melaksanakan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi-Ujian Tulis Berbasis Komputer (SNB-UTBK) 2025. Adapun pesertanya mencapai 20.859 calon mahasiswa dari berbagai daerah di Tanah Air.
Tentu, Kemacetan arus lalu lintas terpusat di sekitar kampus Universitas Brawijaya bakal tak terelakkan. Karena itu, pengguna jalan maupun wisatawan yang akan masuk Kota Malang dan arah Kota Batu agar memahami keadaan ini.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya Imam Santoso menyatakan telah mengantisipasi potensi kemacetan lalu lintas dengan menutup sejumlah gerbang. Termasuk melibatkan personel dari Pemkot Malang, Polresta Malang Kota, dan Kodim 0833/Kota Malang. Jadwal buka tutup gerbang kampus Universitas Brawijaya selama pelaksanaan UTBK tanggal 23-29 April 2025.
Selama itu, Kemacetan lalu lintas bakal meningkat berimbas arus melambat di Jalan Veteran dan Mayjend Panjaitan. Lalu lintas di kedua jalan itu berdampak kemacetan bisa sampai Jalan Soekarno Hatta dan Dinoyo. Termasuk berdampak pada melambatnya arus lalu lintas sejumlah ruas jalan di pusat Kota.
Itu sebabnya pengguna jalan diminta memahami situasi di jalan tersebut terutama pukul 16.15 WIB karena gerbang kampus akan dibuka setelah usainya UTBK.
Peserta UTBK akan keluar serentak dari gerbang Jalan Veteran, gerbang BNI, gerbang Mayjend Panjaitan, gerbang KPRI, dan gerbang Watugong.
Universitas Brawijaya mencatat peserta UTBK terbanyak dari Jawa Timur mencapai 18.767 orang dari total 20.859 orang. Selain calon mahasiswa dari Jatim, peserta terbanyak kedua dari Jawa Barat sebanyak 376 orang dan Kalimantan Timur 237 orang, menyusul Jawa Tengah 206 orang. Selanjutnya, DKI Jakarta, Banten, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, Nusantara Tenggara Barat, dan Bali.
Dari 18.767 peserta UTBK dari Jatim itu sebanyak 3.441 calon mahasiswa asal Kabupaten Malang dan 3.437 dari Kota Malang. Lalu, peserta dari Kediri menyusul Blitar, Tulungagung, Pasuruan, Batu, Trenggalek, dan Nganjuk.(*)
Sumber: Universitas Brawijaya
