Tugusatu.com, MALANG- Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat langsung ekspresif ketika membahas strategi pengendalian inflasi. Wahyu dengan penuh semangat menjelaskan detail kebijakan 4K dan 9 langkah strategis.
Sebab, mengatasi inflasi itu harus menerapkan cara progresif. Pada periode September-November 2023, tantangan inflasi bulanan melonjak secara beruntun. Sesuai data BPS, inflasi September 0,18%, Oktober 0,26%, November 0,40% dan Desember 0,22%. Lalu, Kota Malang mengalami deflasi -0,23% pada Januari 2024. Pada Februari 2024, inflasi 0,50% dan Maret 0,66%. Angka inflasi itu terkendali dalam rentang sasaran.
Kala itu, pada akhir tahun 2023, pemangku kepentingan sempat merasa waswas mengingat tantangan membentang bersamaan dengan momen Nataru, libur sekolah dan libur kuliah. Apalagi ada kecenderungan harga pangan pokok sedang melonjak.
Wajar bila sempat ketar-ketir mengantisipasi inflasi Desember 2023. Bahkan, Pimpinan Bank Indonesia Malang memprediksi inflasi bakal naik meski optimistis berada pada rentang sasaran 3±1%.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akhirnya cepat mencari solusi. Mereka sigap memperkuat koordinasi, sinergi, kolaborasi dan komunikasi. Tujuannya agar dampak inflasi jangan sampai menjadi-jadi membuat masyarakat semakin getir.
Wahyu pun meracik kebijakan 4K sekaligus memimpin langsung implementasinya. Termasuk melaksanakan intervensi dengan menerapkan 9 langkah konkret.
Kebijakan dipastikan berjalan sesuai perencanaan, sistematis, akuntabel dan berintegritas. Seluruh organisasi perangkat daerah dan instansi terkait solid bergerak, bertindak bersama, dan terukur.
Ada yang unik, Wahyu menggagas inovasi warung tekan inflasi mbois ilakes. Terobosan itu strategi menggelontor bahan pangan pokok di bawah harga pasar sesuai momentum. Warung berada di Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing dan Pasar Besar Malang. Pembiayaan dari belanja tidak terduga (BTT). Pemkot Malang juga merealisasikan bantuan transportasi distribusi pangan pokok dari APBD.
Semua itu dipadukan dengan gelaran pasar murah dan pangan murah. Juga sejalan dengan bantuan pangan. Teknisnya melibatkan organisasi perangkat daerah, kecamatan, kelurahan sampai merambah RT dan RW.
Begitu warung tekan inflasi perdana dibuka langsung diserbu warga. Animo tinggi pembelian secara merata seketika berimbas menurunkan harga pangan pokok di tingkat konsumen. Tren positif kinerja warung tekan inflasi terjaga sampai sekarang.
“Alhamdulillah inflasi terkendali. Strategi jitu beroleh apresiasi dari Kemendagri,” pungkas Wahyu Hidayat, kemarin.
Penulis: Bagus Suryo