Tugusatu.com- PT PLN Nusantara Power UP Brantas menginisiasi Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Distrik A mengingat pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) penuh tantangan sehingga membutuhkan strategi khusus.
“Forum TJSL Distrik A ini bagian dari monev (monitoring dan evaluasi) program TJSL,” tegas Manager Business Support PT PLN Nusantara Power UP Brantas, Raden Sultani Indragunawan saat memimpin pertemuan Forum TJSL Distrik A di Aula Kantor PLN NP UP Brantas, Jumat (20/9/2024).
Perusahaan terundang pada acara ini, yaitu PLN ULP Sumberpucung, Perum Jasa Tirta I (PJT I), dan PT Sebra Citra Mandiri (SCM). Selain itu, hadir pula Camat Sumberpucung, Wakil Kecamatan Kalipare, Kades Karangkates, Kades Sukowilangun, Kades Sengguruh, SMK Brantas Karangkates, Sekolah Alam MI Bilingual Al-Ikhlas, dan TNI-Polri.
Termasuk komunitas masyarakat yang terdiri dari Batik Seng dan Sabers Pungli (Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali) juga hadir dalam kesempatan ini.
Raden Sultani Indragunawan yang mewakili Senior Manager PLN NP UP Brantas Arfan menyampaikan Distrik A terdiri dari 2 PLTA, yaitu PLTA Sutami dan PLTA Sengguruh di Kabupaten Malang.
Adapun PLN NP UP Brantas mengelola total 13 PLTA tersebar di lima Kabupaten di Jawa Timur, yaitu Malang, Blitar, Tulungagung, Madiun, dan Ponorogo.
“Program TJSL yang terimplementasi di Distrik A merupakan pilot project untuk di-improve,” katanya.
Progam prioritas TJSL korporat, lanjutnya, terdiri dari program pendidikan, lingkungan, pengembangan UMK, dan CSV (Creating Shared Value). Semua program itu berusaha dihadirkan sebagai program sustain di Distrik A.
“Berpedoman pada arsitektur pengelolaan TJSL PT PLN Nusantara Power, PLN NP UP Brantas terus melakukan monev terhadap implementasi program TJSL,” tuturnya.
Raden Sultani Indragunawan memaparkan Arsitektur Pengelolaan TJSL yang terdiri dari definisi, pilar utama, dan prinsip, program prioritas, hingga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi berupa penyampaian potensi program TJSL yang bisa dikolaborasikan antara PLN NP UP Brantas dengan para stakeholder yang hadir. Sekaligus evaluasi program TJSL yang sudah berjalan selama ini.
Menurut Raden Sultani Indragunawan, TJSL merupakan komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Komitmen ini berupa kegiatan yang dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan, serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang terintegrasi, terarah, terukur dampaknya, serta dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel) dan merupakan bagian dari bisnis perusahaan.
Forum TJSL ini merupakan forum tahunan yang memotret potensi-potensi program TJSL. Hasil forum ini dapat digunakan sebagai salah satu rekomendasi dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunan.
“Semoga kegiatan ini menjadi salah satu upaya positif dalam evaluasi program TJSL, sekaligus menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan stakeholder,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Camat Sumberpucung Pemkab Malang Dra. Sri Pawening, M.Si mengapresiasi berlangsungnya kegiatan ini.
“Kami mewakili masyarakat Kecamatan Sumberpucung mengucapkan terima kasih sudah dibantu selama ini. Kami berharap potensi program-program berkelanjutan yang belum tersentuh dapat dikolaborasikan dengan PLN NP,” ujar Sri.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
Sumber: Siaran Pers No 24/VI/2024/PLNNP/UBRS
ISSN 3063-2145