Tugusatu.com- Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada September 2024 masih terjaga.
Sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS), IHK bulanan Kota Malang pada September 2024 mengalami deflasi sebesar -0.14% (month to month/mtm) ketimbang inflasi Agustus 0,04% (mtm). Secara tahunan, inflasi terkendali dan terjaga di rentang sasaran inflasi 2,5 plus minus 1% (year on year/yoy), yakni 1,62% (yoy) dan 0,45% (year to date/ytd).
“Terkait inflasi untuk Kota Malang tetap terjaga, artinya di posisi September sangat terkendali dengan baik,” tegas Iwan Kurniawan usai menghadiri rilis BPS di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Selasa (1/9).
Iwan menjelaskan kinerja pengendalian inflasi sudah sangat baik. Selama ini, pemangku kepentingan bekerja sama, sinergi dan kolaborasi membuat inflasi terkendali yang harapannya terjaga sampai akhir tahun 2024 nanti.
“Saya berharap pengendalian inflasi dari semua lini mulai pemerintah pusat hingga daerah untuk tetap konsen dan waspada,” katanya.
Iwan menekankan ada sejumlah catatan pada sektor yang memengaruhi inflasi terutama selama proses Pilkada.
“Ini juga perlu menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga dan mengendalikan inflasi agar terus berjalan dengan baik,” ucapnya.
Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin menyatakan deflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil -0,18% (mtm). Termasuk kelompok transportasi dengan andil sebesar -0,02% (mtm).
Adapun komoditas penyumbang deflasi (mtm) terbesar, yaitu cabai rawit -0,10%, cabai merah -0,04%, bensin -0,04%, telur ayam ras -0,03%, dan daging ayam ras -0,02%.
“Komoditas cabai rawit telah mengalami penurunan harga pada September,” ujarnya.
Menurut Umar, harga cabai menurun lantaran musim panen sehingga stok melimpah. Di sisi lain, komoditas bawang merah mengalami inflasi di pasaran karena stoknya yang berkurang.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang, Febrina menyampaikan akan terus memperkuat sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Hal itu sejalan dengan penguatan program 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi serta komunikasi efektif.
Dalam konteks kinerja pengendalian inflasi yang moncer karena Tim Pengendalian Inflasi Daerah begitu kuat dalam sinergi dan kolaborasi. Sejumlah koordinasi itu melalui pelaksanaan High Level Meeting (HLM) TPID pada 18 September 2024 terkait pengendalian inflasi komoditas bergejolak jelang Pilkada. Selanjutnya pemantauan harga bahan pangan pokok selama September 2024. Juga rapat koordinasi rutin pengendalian inflasi bersama Kemendagri pada 2, 9, 16, dan 23 September 2024.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
Sumber: Prokompim Kota Malang, Bank Indonesia Malang
ISSN 3063-2145