Tugusatu.com- Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menyatakan Kota Malang memiliki kapasitas dan potensi besar menjadi kota kreatif dunia. Pasalnya, Pemkot Malang menginisiasi gagasan sekaligus mewujudkan kota kreatif pertama di Indonesia.
Karena itu, Kota Malang sangat layak masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative City Network/UCCN).
“Ini membuktikan begitu besar kapasitas dan potensi yang kita miliki untuk menjadi salah satu kota kreatif dunia,” tegas Iwan Kurniawan, Senin (23/9).
Saat ini, Kota Malang memasuki seleksi nasional tahap dua pengusulan nominasi anggota UCCN. Tahap berikutnya, Kota Malang bersama Kota Makassar, Kota Tangerang dan Kabupaten Ponorogo. Pada 25-26 September 2024, tim penilai turun langsung dan visitasi lapangan ke Kota Malang.
Dalam konteks ini, Iwan optimistis lolos UCCN mengingat Kota Malang sejak lama sudah menggunakan kreativitas dalam proses pembangunan. Bahkan, Kota Malang sudah membangun fondasi kota kreatif secara berkelanjutan di RPJMD dengan membangun Malang Creative Center (MCC) dan penyiapan sumber daya manusia.
Gedung MCC kini menjadi inkubator 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf) yang berkontribusi mendongkrak PDRB sebesar Rp9,7 triliun dari total Rp93,05 triliun pada 2023. Dengan demikian, ekraf signifikan menjadi andalan sehingga kinerja perekonomian Kota Malang pada 2023 tumbuh sebesar 6,02%, adapun pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 6,32%.
Capaian mengesankan itu setelah Pemkot Malang membuat kebijakan sejak 2018 tentang roadmap pengembangan ekonomi kreatif subsektor unggulan dan subsektor prioritas Kota Malang tertuang dalam Peraturan Wali Kota Malang Nomor 12 Tahun 2018.
Termasuk keberpihakan Pemkot Malang pada pelaku ekraf dan UMKM sesuai Surat Edaran Walikota Malang Nomor 5 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Pelaku Ekonomi Kreatif dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota Malang Melalui Aplikasi Jatim Bejo dan Belanja Pengadaan.
Kebijakan itu pun menuai penghargaan sebagai daerah dengan transaksi digital terbesar pengadaan barang dan jasa Jawa Timur yang berpihak pada UMKM melalui Jatim Bejo. Penghargaan di Ajang E-Purchasing Award Jatim 2024, Selasa (20/8).
“Saya berkeyakinan Malang punya segalanya. Fondasinya sudah terbangun, sudah sustainable. Proses bisnis ditunjang dengan adanya MCC sebagai inkubator 17 subsektor ekraf di Kota Malang, sumber daya ini yang akan terus kita kuatkan bersama,” katanya.
Saat ini, ada 171 startup digital dan 27.000 UMKM. Kreator muda sebagai sumber daya manusia berkualitas dan berkompeten bermunculan secara berkelanjutan dari 62 perguruan tinggi dan sekolahan.
“Kota Malang sebagai kota pendidikan juga ikut berpengaruh, ada keuntungan di situ. Bisa kita lihat aktivitas di MCC, dominasinya pelajar dan mahasiswa, artinya mereka juga bisa sebagai pelaku, bisa juga sebagai market potensial,” ucapnya.
Tingkatkan kesejahteraan
Kemajuan ekraf sejalan dengan sektor pariwisata sehingga menumbuhkan investasi yang berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengatakan investasi tumbuh pada semester pertama 2024 terealisasi sebesar Rp1,9 triliun dari target setahun Rp1,4 triliun.
Adapun capaian penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri tahun 2023 sebesar Rp2,080 triliun. Imbasnya menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Malang dari 7,66% menjadi 6,80%.
Di sisi lain, angka kemiskinan di Kota Malang turun jadi 3,91% pada Agustus 2024 dari semula 4,26%.
Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin mengatakan angka kemiskinan ini yang terendah dalam 10 tahun terakhir.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Baihaqi terus mengembangkan 23 kampung tematik dan 52 objek wisata unggulan bersama Pokdarwis. Saat ini, Kayutangan Heritage menjadi destinasi nasional dan mendunia.
Produk ekraf menjadi daya tarik, kesenian pun sebagai unggulan di Kampung Budaya Polowijen. Selain itu, Kampung Keramik Dinoyo dan Kampung Gerabah Penanggungan meningkatkan pendapatan warga. Baru-baru ini, Disporapar menggelar Malang Flower Carnival 2024 mampu menyedot 50.000 pengunjung dengan menghadirkan 377 pelaku ekraf.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Eko Sri Yuliadi berkomitmen membuat usaha mikro naik kelas dengan mendongkrak omset semula Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar sesuai perintah Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan. Dalam waktu dekat ini, lanjutnya, 100 usaha mikro naik kelas dari target jangka panjang 500 usaha mikro.
Dalam hal ini, Pemkot Malang hadir memberikan fasilitasi menggenjot produksi dan pasar agar omset usaha mikro meningkat.
“Fokusnya pada usaha kuliner, konveksi atau fesyen dan kriya sebagai andalan bagian dari 17 subsektor ekraf,” ujarnya.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
ISSN 3063-2145