Panen Raya Kedua, Harga Gabah di Lamongan Lampaui HPP

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi akrab disapa Pak Yes bersama pemangku kepentingan panen raya padi di Desa Kedali, Kecamatan Pucuk, Selasa (8/7/2025). Foto: Tugusatu/YKB
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi akrab disapa Pak Yes bersama pemangku kepentingan panen raya padi di Desa Kedali, Kecamatan Pucuk, Selasa (8/7/2025). Foto: Tugusatu/YKB

Tugusatu.com- Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada panen raya padi musim tanam kedua bisa mencapai Rp7.000 per kg. Harga gabah itu melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dipatok Rp6.500 per kg.

“Saya lihat padinya mentes, tidak ada hama, pupuk juga lancar, airnya juga ada, harganya juga bagus, sekarang harganya Rp7.000 per kg bahkan di daerah Selatan mencapai Rp7.300. Memang panen raya kedua di beberapa tempat sudah dilakukan dan rata-rata hasilnya bagus tahun ini,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi akrab disapa Pak Yes saat panen raya padi di Desa Kedali, Kecamatan Pucuk, Selasa (8/7/2025).

Pak Yes menjelaskan Kabupaten Lamongan menargetkan luas tanam padi pada tahun 2025 sebesar 192.373 hektare (ha), dengan luas baku sawah sekitar 96.805 ha. Dengan target itu, pada musim tanam ketiga nanti bisa optimal sehingga diharapkan mencapai swasembada pangan.

“Pemerintah terus memilih bibit genjah atau lebih cepat masa tanamnya, termasuk Inpari 32, pupuk terus kita sediakan, saluran sekunder dan tersier yang menuju ke sawah kita perbaiki, kita juga normalisasi waduk-waduk besar,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan, Mugito mengatakan capaian target Luas Tambah Tanam (LTT) di Kabupaten Lamongan sesuai yang ditentukan pemerintah akan terus bertambah sejalan dengan panen di sejumlah lokasi.

“Sampai 7 Juli kemarin LTT kita mencapai 49,6 persen untuk luas 95.425 ha. Hari ini insyallah sudah tambah lagi karena beberapa titik memang panen juga termasuk Desa Kedali,” ujarnya.

Mugito mengungkapkan, panen padi di lahan sekitar 110.000 ha mampu menghasilkan 817.000 ton gabah.

“Kalau di Desa Kedali yang dipanen ini termasuk support dari pemerintah kami bantu bibit dan pupuk cairnya. Kita butuh kerja keras, dengan melihat musim yang bagus, airnya cukup, harapan kami among tani segera menyiapkan untuk LTT berikutnya,” pungkasnya.

Penulis: YKBEditor: Bagus Suryo