Harga Beras Stabil di Malang

Pedagang beras di Pasar Bunul Kota Malang. Foto: Dok. Tugusatu
Pedagang beras di Pasar Bunul Kota Malang. Foto: Dok. Tugusatu

Pedagang beras di pasar Bunul, Kota Malang, Jawa Timur, mengungkapkan harga beras stabil setelah terjadi kenaikan sejak Agustus lalu.

“Kenaikan harga beras tertahan oleh beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Sebagian konsumen terutama kalangan menengah ke bawah beralih ke beras yang lebih murah,” tegas Supri, pedagang beras di Pasar Bunul, Rabu (20/12).

Namun, perlu diwaspadai kemungkinan kenaikan harga lagi mengingat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal itu tergantung pasokan beras dari panen Desember ini.

Kenaikan harga beras sejak Agustus lalu sampai sekarang mencapai Rp12.000 per kemasan 5 kg atau naik Rp2.400 per kg. Tiga bulan lalu, semula harga beras kemasan 5 kg dipatok Rp60.000 sampai akhirnya kini bertahan di harga rata-rata Rp72.000.

Harga komoditas penyumbang inflasi itu sudah naik beberapa kali sampai melampaui ketentuan harga tertinggi (HET). Adapun HET sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023, yakni beras medium Rp10.900 per kg dan beras premium Rp 13.900 per kg.

Menurut Supri, kenaikan harga beras menguntungkan petani. Semahal apa pun beras, konsumen tetap membeli bahan pangan pokok tersebut.

“Harga beras bulog Rp54.500 per 5 kg. Sebelumnya saya dapat kiriman 5 sak, sekarang 200 sak,” ucapnya.

Pedagang di Pasar Bunul kebanyakan menjual beras kemasan berbagai merek dengan harga bervariasi. Tidak ada pembeda beras yang dijual itu jenis premium atau medium.

Beras merek tugu dijual Rp68.000, beras mentari Rp70.000, beras sedap wangi Rp75.000, beras lahap dan merek raja Rp72.000. Semua beras itu kemasan 5 kg.

Komoditas lainnya, harga minyak goreng naik semula Rp14.000 menjadi Rp14.500 per liter. Demikian pula harga gula sebelumnya 16.000 per kg menjadi Rp16.500 per kg.

Guna stabilisasi harga, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat melakukan operasi pasar usai rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Pemantauan sebelumnya di Pasar Mertojoyo, lalu Pasar Besar, distributor beras, Perum Bulog dan Pertamina.