Tugusatu.com, MOJOKERTO– Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menaruh perhatian serius fenomena calon peserta magang ke Jepang kebanyakan gugur akibat tidak lulus tes matematika dasar.
Hal itu diungkapkan Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker Muhammad Ali saat sosialisasi pemagangan luar negeri di Mojokerto, Sabtu (22/6).
“Ada fenomena banyak calon peserta magang gugur di tes matematika dasar. Padahal soal matematika tidak banyak berubah,” tegas Muhammad Ali saat peluncuran SMK Asy-Syarif Mitra Industri.
Karena itu, penguatan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi yang utama guna menyiapkan sumber daya manusia berkompeten sesuai kebutuhan pasar kerja.
Ali menjelaskan peserta pemagangan luar negeri bisa melihat syarat di jepang.magangln.id. Termasuk bisa memilih lokasi pendaftaran terdekat dengan tempat tinggal.
Sedangkan proses seleksi magang di Jepang meliputi administrasi, tes matematika, pemeriksaan kesamaptaan, medical checkup, wawancara dan tes kemampuan dasar Bahasa Jepang.
Tes matematika dasar ada 20 soal, minimal benar 14. Adapun wawancara meliputi pemahaman program, pengetahuan umum, sikap dan cara berkomunikasi.
Setelah dinyatakan lulus, peserta menjalani pelatihan selama 2 bulan 10 hari. Pelatihan untuk mengasah kemampuan Bahasa Jepang, budaya Jepang, pemeliharaan fisik, mental, disiplin, pengenalan hukum dan peraturan di Jepang. Di tahap ini, peserta mendapatkan subsidi 100.000 Yen untuk uang saku sebelum berangkat ke Jepang.
“Uang itu bisa digunakan untuk menutup bila ada tanggungan selama proses pendaftaran sampai pelatihan sehingga saat berangkat ke Jepang tidak memiliki utang,” katanya.
Peserta saat berangkat ke Jepang masih menjalani pelatihan lagi selama sebulan. Selanjutnya di tempatkan di perusahaan dengan gaji bisa mencapai Rp16 juta per bulan.
Sementara itu, Founder SMK Mitra Industri MM2100 Mr. H. Yoshihiro Kobi Utsman menyatakan Jepang sedang menginginkan ada banyak tenaga kerja. Pasalnya, jenis pekerjaan bertambah di Jepang mulai konstruksi, manufaktur, otomotif, perusahaan makanan sampai membuat makanan untuk lansia.
Saat ini, peserta magang di Jepang terbanyak dari Vietnam mencapai 185.563 orang, menyusul Indonesia sebanyak 58.478 orang dan Tiongkok 29.142 orang.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
ISSN 3063-2145