Tugusatu.com- Malang Flower Carnival 2024 bakal dikembangkan lebih megah setelah sukses menghadirkan pagelaran spektakuler di pelataran Balai Kota Malang dan Alun-Alun Tugu yang menjadi ikon heritage Kota Malang.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi mengatakan Malang Flower Carnival kali ini berhasil menyedot sekitar 50.000 penonton.
“Masyarakat, wisatawan domestik dan mancanegara begitu antusias menikmati pagelaran akbar ini,” tegas Baihaqi, Selasa (27/8).
Sebanyak 377 peserta pelaku ekonomi kreatif tampil memukau menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan, even ini menunjukkan Kota Malang sebagai Kota Bunga dan Kota Kreatif yang semakin berkelas.
Apalagi pada Minggu (25/8) juga ada gelaran Pedalling for Freedom: Celebrate 79 Years of Our Journey to Independent. Tak pelak, hotel dan penginapan sampai penuh. Efek berganda pun memberikan manfaat pada restoran, kedai makanan, transportasi dan UMKM yang ramai pengunjung.
Dalam perhelatan Malang Flower Carnival ke-14 ini, sebanyak 75 pelaku usaha akomodasi ambil bagian, termasuk 100 operator tur penyedia jasa paket wisata. Imbasnya, UMKM turut kecipratan rezeki.
Saking membeludaknya penonton, nilai transaksi dari perputaran uang selama even ini diperkirakan mencapai Rp5 miliar sampai Rp7 miliar.
“Penonton di atas 50.000 orang. Nilai transaksi Rp5 miliar hingga Rp7 miliar dihitung dari estimasi setiap penonton belanja Rp100.000 dan hotel penuh. Itu hitungan minimalis, kalau 35.000 penonton saja belanja Rp200.000, nilainya Rp7 miliar,” ucapnya.
Baihaqi menegaskan setelah sukses menggelar Malang Flower Carnival pada sore hari, mendatang akan mengembangkan even serupa malam hari. Sebab, even ini sudah menjadi agenda tetap berskala nasional dan internasional sebagai penumbuh pariwisata dan perekonomian.
“Nanti kita kuatkan dan kembangkan sehingga mendatangkan wisatawan lebih banyak, dampaknya memberikan multiplier effect. Kita monev (monitoring dan evaluasi), rangkaian even pelaksanaan malam hari dengan sorotan lampu yang spektakuler,” ujarnya.
Reporter/Editor: Bagus Suryo