Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Jawa Timur, memprediksi bakal terjadi kenaikan lonjakan pergerakan masyarakat masuk Malang sekitar 50% saat Natal dan Tahun Baru 2024 ketimbang tahun sebelumnya.
“Tidak menutup kemungkinan kami menerapkan rekayasa lalu lintas karena diprediksi akan ada kenaikan (mobilitas masyarakat) mencapai 50%,” tegas Kadishub Kota Malang R. Widjaja Saleh Putra, Kamis (21/12).
Hal itu sesuai Survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, bahwa potensi mobilitas masyarakat masa Nataru 2023/2024 adalah 39,83% atau 107,63 juta orang. Sedangkan pergerakan Nataru 2022/2023 hanya 44,17 juta orang. Artinya, prediksi kenaikan mencapai 143,65%.
Adapun prediksi pergerakan di Jawa Timur sekitar 16,30% atau 17,54 juta orang dari total nasional 107,6 juta orang. Kota terbanyak dikunjungi, yakni Yogyakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Malang, Kota Bandung, dan Kota Denpasar.
Adapun prediksi volume pergerakan per hari saat Nataru nanti yang melintasi koridor tol dan jalur konvensional Surabaya-Malang untuk roda dua sebanyak 57.554 kendaraan dan roda empat 39.740 kendaraan.
“Malang Raya menjadi kunjungan favorit destinasi dari utara ke selatan Jatim, pasti melewati Kota Malang,” katanya.
Terkait hal itu, Dishub Kota Malang melakukan berbagai upaya pemetaan titik kemacetan dan keramaian.
Lokasi rawan macet dan keramaian itu berada Simpang MCC, Simpang Universitas Brawijaya, Simpang Dinoyo, Simpang Jembatan Tunggulmas, Simpang Perlimanan Tunggulwulung, Simpang Embong Brantas, Simpang Muharto dan Simpang Gadang.
Rawan macet lainnya di Pasar Besar Malang, Alun-alun Malang, Bundaran Tugu Balaikota Malang, Kawasan Kayutangan Heritage, Jalan Besar Ijen, Jalan Soekarno Hatta, Taman Merjosari Jalan Ki Ageng Gribig atau akses keluar tol Madyopuro, MOG dan Jalan Semeru.
ISSN 3063-2145