Tugusatu.com- Komitmen Pemerintah Kota Batu (Pemkot Batu) dalam menjaga identitas dan warisan budaya terus diperkuat. Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, bersama Kepala Dinas Pariwisata Onny Ardianto, bertemu dengan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, di Jakarta pada Selasa (04/11/2025) untuk membahas sejumlah agenda strategis terkait pelestarian budaya.
Heli menjelaskan, ada lima agenda utama yang diusung dalam pertemuan tersebut, sebagai wujud tekad Pemkot Batu dalam melestarikan sejarah dan memperkuat jati diri daerah.
“Salah satunya adalah repatriasi Prasasti Sangguran, yaitu pemulangan artefak bersejarah milik Kota Batu yang saat ini berada di halaman keluarga Lord Minto di Skotlandia,” ujar Heli.
Ia menambahkan, komunikasi awal dengan pihak keluarga Lord Minto telah dilakukan sebagai bagian dari diplomasi budaya. Menurutnya, langkah itu bukan semata untuk mengembalikan benda sejarah, tetapi juga untuk memulihkan martabat dan warisan peradaban Kota Batu yang telah diakui sejak masa kerajaan.
Selain itu, Pemkot Batu juga mengusulkan penetapan Songgoriti sebagai Cagar Budaya Nasional. Kawasan tersebut dikenal sebagai situs tertua di Kota Batu dan menjadi saksi penting perkembangan peradaban kuno di Jawa Timur.
“Respons dari Kementerian sangat positif. Mereka berkomitmen mempercepat proses penetapan. Harapan kami, status nasional ini bisa menjadikan Songgoriti magnet baru bagi wisata sejarah dan religi,” ungkap Heli.
Heli juga menyoroti pentingnya pelestarian Candi Pendem yang hingga kini masih memerlukan perhatian serius. Menurutnya, situs tersebut memiliki nilai arkeologis tinggi dan perlu pengelolaan berkelanjutan. Kementerian Kebudayaan pun dikabarkan akan menindaklanjuti hal itu melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur.
Tak berhenti di situ, Pemkot Batu turut memperjuangkan rencana pembangunan Art Center Kota Batu sebagai wadah bagi seniman dan budayawan untuk berekspresi. “Pak Menteri menyarankan agar proyek ini dapat dikerjakan dengan menggandeng sektor swasta agar lebih cepat terealisasi dan berkelanjutan,” kata Heli.
Agenda terakhir yang dibawa adalah pengajuan Kampung Tempe Beji sebagai warisan budaya dunia. Heli menilai, tempe telah menjadi simbol kreativitas dan ketekunan masyarakat setempat serta menjadi ikon kuliner khas Batu.
“Tempe bukan sekadar makanan, tetapi cermin kearifan lokal dan semangat masyarakat Beji. Kami ingin mengenalkannya ke tingkat dunia,” ujarnya.
Sumber: Prokopim KWB






