Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berkomitmen membuat perajin kian berkelas ditandai dengan semakin banyak produk mereka merambah di pasar global. Hal ini menunjukkan perajin dan UMKM naik kelas dan berdaya saing.
Wahyu mengungkapkan hal itu saat mengukuhkan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Malang masa bakti 2025–2030 di Gedung Kartini Kota Malang, Sabtu (27/9).
Program Ngalam Laris, lanjut Wahyu, menumbuhkan perekonomian dan menyerap tenaga kerja. Dalam konteks ini, perajin lokal binaan Dekranasda telah berkontribusi positif.
“Kontribusinya sangat baik. Banyak pesanan dari luar negeri untuk perajin kita. Ini akan membangkitkan perekonomian Kota Malang,” tegas Wahyu.
Produk buatan perajin dan UMKM yang laku di pasar internasional itu membuktikan naik kelas dan berdaya saing.
Batik Malang
Ketua Dekranasda Kota Malang, Hanik Andriani Wahyu Hidayat mengatakan spirit untuk mengangkat batik dan kerajinan khas Malang ke panggung dunia harus diperkuat. Karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi dan pendampingan terhadap para perajin agar terus berinovasi dan mampu bersaing di pasar global.
“Tagline kami Perajin Berdaya Mendunia bukan sekadar slogan. Ini adalah semangat bersama agar karya-karya kreatif dari Malang bisa dikenal lebih luas, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional,” ujar Hanik penuh optimisme.
Sejauh ini, sejumlah perajin binaan Dekranasda Kota Malang telah rutin mengekspor produk ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Jepang (Osaka), Turki, hingga Dubai.
Batik Malangan, dengan motif khas dan warna-warna yang unik, mulai menarik perhatian pasar mancanegara.
Dalam suasana penuh apresiasi, acara pengukuhan juga dirangkaikan dengan penganugerahan Dekranasda Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada pelaku usaha kreatif yang dinilai konsisten melestarikan sekaligus mengembangkan kekayaan budaya lokal, terutama melalui wastra nusantara seperti batik Malangan.
“Ajang ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi para perajin. Mereka adalah pelaku utama dalam menjaga identitas budaya kita melalui karya-karya yang luar biasa,” tutur Hanik.
Dengan dukungan penuh dari Pemkot Malang dan Dekranasda, harapannya, Malang tak hanya dikenal sebagai kota pendidikan dan wisata, tetapi juga sebagai pusat ekonomi kreatif dan kerajinan yang berdaya saing tinggi.