Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bekerja bakti bersama Forkopimda di Kayutangan Heritage. Kerja bakti ini implementasi Dasa Bakti program Ngalam Rijik.
Adapun Ngalam Rijik memuat sejumlah program di antaranya pemberdayaan bank sampah di masing-masing kampung, modernisasi sarana prasarana tempat pembuangan akhir sampah, dan pendirian tempat pembuangan sementara terpadu tiap kelurahan.
“Ini berkaitan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kita melakukan apel dan kerja bakti di Kayutangan Heritage,” tegas Wahyu Hidayat, Jumat (6/6).
Wahyu menyatakan menjaga kebersihan lingkungan di Kayutangan menjadi keutamaan. Sebab, Kayutangan merupakan destinasi wisata unggulan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan Nusantara dan mancanegara.
Karena itu, Wahyu bersama Forkopimda dan organisasi perangkat daerah merawat lingkungan. Mereka membersihkan trotoar dan puntung rokok yang mengotori taman di sepanjang Jalan Jenderal Basuki Rahmat.
“Kami membersihkan trotoar, tadi kelihatan sekali kotornya. Ini mengawali kesadaran terkait Ngalam Rijik agar kita ikut sama-sama membersihkan lingkungan,” katanya.
Wahyu berinisiatif membersihkan lingkungan untuk memberikan kesadaran pada pemilik kedai dan toko, juga pengunjung agar membuang sampah pada tempatnya.
“Saya melihat pohon, tanaman jadi asbak terbesar, ada putung rokok. Kita ingin memberikan edukasi dan kesadaran kepada masyarakat jangan membuang putung rokok di sekitar itu,” ujarnya.
Kurangi plastik
Pada kesempatan itu, Wahyu mengimbau pemilik toko agar mengurangi penggunaan bungkus plastik selain ikut bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan.
“Kita ingin mengurangi plastik, dan mengganti dengan kantong kertas. Tadi ada supermarket yang siap,” ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya menyatakan kerja bakti di Kayutangan selain memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia juga implementasi Ngalam Rijik.
“Yang utama membersihkan sampah plastik, mengimbau pelaku usaha jangan menggunakan bungkus plastik,” tuturnya.
Dalam kegiatan ini, DLH mengajak masyarakat tertib membuang sampah pada tempat sampah. Termasuk mengedukasi masyarakat agar memilah sampah. Secara periodik, Ngalam Rijik akan membersihkan sampah di sungai.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Kayutangan Mila Kurniawati mengatakan Ngalam Rijik sejalan dengan fenomena pengunjung di Kayutangan yang semakin meningkat. Jumlah pengunjung pada hari biasa 400-500 orang, saat akhir pekan bisa mencapai 2000 orang. Total pengunjung tahun 2024 sebanyak 280.000 orang ketimbang 2023 sebanyak 101.000 orang.
Begitu juga UMKM tumbuh semula 15 UMKM menjadi 20 pelaku usaha. Hal itu tentu meningkatkan volume sampah.
“Pengelolaan sampah di koridor dalam Kayutangan skala rumah tangga ada jadwal khusus, pengambilan pada malam dan pagi. Ada 3 petugas pengangkut sampah per hari,” katanya.
Sedangkan sampah yang dibawa pengunjung disediakan kantong plastik selain sudah ada bak sampah dari DLH.
“Kita mengusulkan tempat sampah khusus botol air mineral dan sampah plastik terpusat untuk pengunjung di koridor luar dan dalam. Nanti botol plastik itu bisa diolah,” imbuhnya.