Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Sebar Relawan Iduladha di Jatim

Juru Sembelih Halal (Juleha) di Malang Raya belajar teknik menyembelih hewan kurban di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Juru Sembelih Halal (Juleha) di Malang Raya belajar teknik menyembelih hewan kurban di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Universitas Brawijaya (UB), Jawa Timur, menurunkan relawan terdiri atas dosen dan mahasiswa ke berbagai daerah guna memastikan pelaksanaan Iduladha yang berkualitas.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UB drh Dyah Ayu Oktavianie, menyatakan sebanyak 916 mahasiswa dan 65 dosen di Malang Raya meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, turut berkontribusi mendampingi masyarakat di masjid-masjid di Malang Raya meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu,

Mereka membantu memeriksa kesehatan hewan kurban dan mengedukasi mulai perawatan, penyembelihan dan pengelolaan daging.

“Bahkan, mahasiswa yang menempuh pendidikan profesi bergelar dokter hewan dilibatkan selama Iduladha. FKH juga bekerja sama dengan Pemda di Kediri, Lamongan, dan Surabaya,” tegasnya.

Dalam konteks ini, akademisi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UB hadir untuk pengabdian masyarakat dengan menerapkan model penyembelihan hewan kurban yang higienis.

Karena itu, sumber daya manusia dan peralatan sesuai prosedur sangatlah penting sejak penyiapan hewan yang akan disembelih sampai penggunaan meja, boks untuk menyimpan daging, serta grinder.

Adapun pemeriksaan kesehatan hewan menjadi yang utama selama proses sebelum dan sesudah penyembelihan. Para relawan akan memeriksa secara detail dan teliti, mengingat Iduladha tahun lalu ada berbagai temuan.

Kepala Unit Kemitraan Kelembagaan FKH UB Mira Fatmawati mengungkapkan pada Iduladha tahun 2024 ada sapi dan domba yang terkena penyakit mulut dan kuku. Pemeriksaan pada jeroan hewan kurban ada temuan cacing di hati sapi, juga kelainan limpa dan jantung. Temuan lainnya ada hewan yang pincang, penyakit kulit, dan tanduk yang patah.

Untuk itu, pendampingan oleh veteriner guna memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat. Selain itu, ketika pemotongan hewan juga menerapkan teknik yang benar.

Kepala Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH UB Widi Nugroho menyatakan pemeriksaan kesehatan hewan dimaksudkan bila menemukan ada yang sakit segera diobati. Para relawan juga akan memberikan masukan kepada masyarakat soal jeroan yang aman dikonsumsi atau perlu pengolahan lebih lanjut.

Sedangkan prinsip penyembelihan hewan kurban berbasis scientific dengan memperhatikan prosedur tepat dan mematuhi kesejahteraan hewan.

Dalam kegiatan Bincang Santai (BONSAI) Bersama Pakar UB pada Rabu (28/5), juru sembelih halal Malang Raya hadir mengedukasi peserta. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Muhammad Arif Furqon menyampaikan teknik penyembelihan hewan kurban dengan teknik yang aman dan meminimalisir kesakitan.

Dalam materi ini ada praktik menyembelih yang diikuti oleh Juru Sembelih Halal (Juleha) di Malang Raya dengan menerapkan manajemen dan prinsip ihsan dan higienis.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Tim editor