Pemkab Malang Genjot Produksi Beras

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Avicenna Saniputera. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Avicenna Saniputera. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Pemkab Malang menggenjot produksi beras sejalan dengan menghadirkan varietas baru padi bisa menghasilkan 12 ton per hektare (ha) dari semula 7 ton per ha.

“Kita targetkan surplus beras 2% tahun ini,” tegas Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Avicenna Saniputera, Rabu (7/5).

Avicenna menjelaskan Pemkab Malang sedang menyiapkan varietas baru padi Sukma akronim Sanusi Kabupaten Malang. Calon benih padi itu sekarang memasuki proses sertifikasi diklaim bisa menghasilkan 14,8 ton per ha dari hasil uji multilokasi.

“Jenis padi ini hibrida konvensional dengan usia panen 110 hari,” katanya.

Dengan hadirnya benih padi Sukma diharapkan bisa meningkatkan produktivitas panen sehingga menambah produksi beras di Kabupaten Malang. Sebab, kini lahan tebu telah menggeser dominasi sawah yang memproduksi padi dalam beberapa tahun belakangan. Hal itu tentu membuat produksi beras menurun.

“Kita akui produksi beras ada penurunan,” ujarnya.

Avicenna mengatakan tidak bisa melarang petani menanami lahan milik mereka dengan tanaman padi, tebu, maupun hortikultura. Faktanya, tahun 2025 ini ada penambahan 3.000 ha lahan tebu sehingga totalnya mencapai 47.000 ha.

Sedangkan sawah irigasi yang ditanami padi hanya 37.000 ha. Luas sawah itu menurun dibandingkan luas panen tahun 2024 mencapai 41.020 ha mampu menghasilkan padi sebanyak 254.794 ton gabah kering giling (GKG). Sesuai data BPS, gabah sebanyak itu dikonversi menjadi beras untuk pangan penduduk sebanyak 147.123 ton.

BPS menyebut luas panen di Kabupaten Malang tahun 2024 menurun 2,90 ribu ha (6,60%) ketimbang luas panen 2023 mencapai 43,92 ribu ha.

Sawah yang kian berkurang membuat produksi GKG pada tahun 2024 ikut menurun sebanyak 8,80% atau 24,57 ribu ton. Sebab, total produksi GKG tahun 2024 hanya 254,79 ribu ton, adapun produksi GKG tahun 2023 mencapai 279,37 ribu ton.

Penulis: Bagus SuryoEditor: D. Wahjoeharjanto