Asosiasi Perajin Batik Kota Malang Digitalisasi Batik Berbasis Kecerdasan Buatan Bersama Universitas Brawijaya

FGD bertajuk "Kolaborasi Budaya dan Teknologi Digital: Batik dengan Generative AI" di Ruang Rapat Gedung B Lantai 1 FIB UB, Selasa (15/7). Foto: Tugusatu/ist
FGD bertajuk "Kolaborasi Budaya dan Teknologi Digital: Batik dengan Generative AI" di Ruang Rapat Gedung B Lantai 1 FIB UB, Selasa (15/7). Foto: Tugusatu/ist

Tugusatu.com- Asosiasi Perajin Batik Kota Malang (APBKM) beradaptasi dengan kemajuan teknologi mengembangkan inovasi berbasis kecerdasan buatan. Pengembangan Generative Artificial Intelligence sebagai upaya transformasi digital batik Malang ini berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya.

“Tujuannya agar batik Malang semakin dikenal luas melalui platform digital,” tegas Ketua APBKM Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang saat Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kolaborasi Budaya dan Teknologi Digital: Batik dengan Generative AI” di Ruang Rapat Gedung B Lantai 1 FIB UB, Selasa (15/7).

Wakil Dekan III FIB UB, Dr. Aji Setyanto, S.S., M.Litt., selaku moderator menyampaikan harapan melalui Laboratorium Ilmu Humaniora FIB, batik malang semakin populer dan adaptif sesuai kemajuan teknologi digital.

FGD ini menghadirkan perajin batik dari Soendari Batik, Batik Blimbing, Batik Kantil Vandriel Bunurejo, Batik Kampung Budaya Polowijen, Batik Wahastu dan Hamparan Rintik. FGD ini juga menghadirkan pemaparan dari para pakar lintas disiplin yang memperkenalkan hasil digitalisasi data batik, pengembangan aplikasi berbasis AI, serta skema kolaborasi berkelanjutan antara akademisi dan para perajin batik.

Adapun dosen FIB UB, Fitriana Puspita Dewi, M.Si., Ph.D., memaparkan hasil digitalisasi basis data batik Malang melalui aplikasi https://e-batik.vercel.app. Aplikasi ini dirancang untuk memetakan data perajin, motif batik, hingga filosofi warna dan nilai historisnya. Aplikasi itu menjadi pusat informasi penting untuk pelestarian dan pengembangan batik Malang.

Sementara itu, akademisi Fakultas Ilmu Komputer, Dr. Eng. Novanto Yudistira, S.Kom., M.Sc. dan Dr. Eng. Irawati Nurmala Sari, S.Kom., M.Sc. memperkenalkan GenBatik, sebuah aplikasi berbasis Generative AI yang dapat diakses melalui genbatik.ub.ac.id. Aplikasi ini berfungsi layaknya asisten cerdas seperti ChatGPT, namun dikhususkan untuk eksplorasi, pembelajaran, dan pengembangan motif batik Malang secara interaktif.

Ketua APBKM, Isa Wahyudi menyatakan digitalisasi seluruh batik Malang merupakan langkah strategis dalam membangun identitas dan karakter batik lokal.

“Melalui digitalisasi batik AI akan menghasilkan database batik terpadu, masyarakat akan lebih mengenal ragam motif, filosofi, serta nilai-nilai budaya yang terkandung dalam batik Malang.”

“Untuk itu, APBKM membutuhkan kerja sama yang berkelanjutan dengan perguruan tinggi agar Kota Malang menjadi pusat edukasi batik,” ucap Isa Wahyudi yang juga Penggagas Kampung Budaya Polowijen Kota Malang.

Penulis: Maghfirotul HasanahEditor: Bagus Suryo