Kunjungi Satu Dekade Malang City Expo 2025, Wahyu Hidayat: Ngalam Laris Signifikan Tumbuhkan UMKM

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengunjungi Satu Dekade Malang City Expo 2025 bersama Kepala Diskopindag Eko Sri Yuliadi dan Kepala BI Malang Febrina, Jumat (3/5). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengunjungi Satu Dekade Malang City Expo 2025 bersama Kepala Diskopindag Eko Sri Yuliadi dan Kepala BI Malang Febrina, Jumat (3/5). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meyakini pertumbuhan UMKM signifikan setelah menerapkan program Ngalam Laris sejalan dengan program 1000 event.

Program Ngalam Laris di antaranya kebijakan fasilitasi produk UMKM dan unggulan, penataan dan pemberdayaan pasar rakyat melalui revitalisasi maupun digitalisasi, pengembangan penelitian dan pengembangan usaha, serta fasilitasi akses permodalan usaha yang mudah dan ringan.

Wahyu mengunjungi pelaku UMKM yang berperan aktif dalam gelaran Satu Dekade Malang City Expo 2025 di Kartini Imperial Building Exhibition & Convention Hall, Jalan Tangkuban Perahu, Kota Malang, Jumat (3/5).

Perhelatan skala nasional ini melanjutkan tren positif usai Wahyu meluncurkan 72 UMKM masuk Mall Olympic Garden (MOG) Kota Malang pada 11 April lalu.

Pemkot Malang memberikan berbagai dukungan guna menumbuhkan UMKM berdaya saing dan naik kelas dari usaha mikro menjadi usaha kecil dan menengah dalam rangka penerapan program Ngalam Laris.

Semua itu juga untuk memeriahkan peringatan HUT Kota Malang ke-111 menjadi bagian penting menyejahterakan masyarakat.

Dalam Satu Dekade Malang City Expo 2025, ada banyak produk makanan dan minuman memanfaatkan bahan herbal dari pekarangan rumah. Bahan yang kerap dianggap biasa ternyata bisa diolah menjadi kuliner yang bernilai ekonomi.

“Ini expo produk unggulan UMKM di Kota Malang. Produk UMKM tidak kalah dengan produk lainnya yang dijual, bahkan produk UMKM lebih bagus, ada banyak makanan dan minuman yang digemari konsumen,” tegas Wahyu Hidayat.

Wahyu menyakini UMKM di Kota Malang akan tumbuh dan berkembang, serta naik kelas bersama Sahabat UMKM.

“Ini bagian dari Ngalam Laris dan 1000 event, pengunjung bukan saja dari Kota Malang, tapi juga dari luar Malang. Saya berterima kasih kepada Diskopindag dan Bank Indonesia turut membina UMKM,” tuturnya.

Testimoni

Para pelaku UMKM semringah lantaran dagangan mereka laris manis selama expo. Mereka merasa gelaran ini telah memberikan manfaat luas selain produk yang terjual juga promosi.

Dagangan sejumlah pelaku UMKM dalam satu stan di Gapoktan Kembang Kertas, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, diminati konsumen.

Iis Wijiati, pelaku UMKM menjual jahe, kunyit dan temu lawak instan. Ada pula kedawung, manisan kencur, dan manisan jahe. Paling digemari konsumen ialah keripik pisang kepok dan rempeyek.

“Jahe instan rutin berproduksi kapasitas 1 ton mempekerjakan 4 orang. Produknya dibeli pengusaha sebulan sekali,” ujarnya.

Sedangkan Dian dan Eksa Wati, pelaku UMKM dari Kedungkandang dan Mergosono, menjual aneka dimsum, tahu bakso ikan dan sambal cumi. Termasuk buntil daun kol banda dan pindang gendok. Selama gelaran expo, produk UMKM diminati pengunjung dari dan luar Kota Malang.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Bagus Suryo