Tugusatu.com- Apel pagi di pelataran Balai Kota Malang kali ini penuh makna lantaran Iwan Kurniawan pamitan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Malang, Senin (17/2). Penjabat Wali Kota Malang, itu mengakhiri tugas setelah 6 bulan 10 hari memimpin Kota Malang.
Iwan Kurniawan merupakan sosok pemimpin yang visioner, bersahaja dan merakyat. Selama memimpin Kota Malang, Iwan terkesan dengan kolaborasi dan sinergi antara Pemkot Malang dan pemangku kepentingan.
“Saya merasa sangat luar biasa. Terlebih kolaborasi yang juga sangat luar biasa antara Pemkot Malang dengan para stakeholder dan pihak terkait, termasuk sumber daya manusianya di Kota Malang ini yang sangat luar biasa. Jadi saya merasa senang dan bangga pernah menjabat dan diberikan amanah di Kota Malang ini,” tegas Iwan Kurniawan.
Pada kesempatan itu, Iwan menerima Pre Eliminary Design Pasar Besar dan Pre Eliminary Design Revitalisasi Koridor Kawasan Kayutangan Malang dari Ikatan Arsitek Indonesia Komisariat Wilayah Malang.
Termasuk menerima 1 unit Mobil Pelayanan Pembayaran PBB dan Pajak Daerah lainnya Kota Malang dari Bank Jatim. Juga menerima secara simbolis buku “Colaborative Leadership” yang berisi tentang tulisan 11 program prioritas Penjabat Walikota Malang, Iwan Kurniawan, ST, MM.
“Semua ini bukti nyata kolaborasi yang berjalan dengan apik,” katanya.
Iwan berharap kolaborasi yang sudah terbangun ini terus meningkat karena Pemkot Malang memiliki struktur APBD yang luar biasa ketimbang daerah lainnya. Dengan demikian, Pemkot Malang bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Tingkatkan PAD yang akan menjadi salah satu langkah strategis untuk berinovasi dan berkreativitas,” ujarnya.
Selanjutnya, Iwan menekankan pentingnya meningkatkan program-program fundamental yang berdampak luas pada kebutuhan masyarakat dan berkontribusi besar terhadap PAD.
Terakhir, Iwan berpesan pada ASN agar tetap menjaga amanah, terus bersinergi dan berkolaborasi bersama berbagai pihak.
“Jadikan pembelajaran yang baik untuk ditingkatkan, dicontoh, dan dilaksanakan kemudian. Untuk Pembelajaran yang kurang baik, jangan diteruskan, tapi harus dibenahi,” pungkasnya.(*)
Sumber: Prokompim Kota Malang