Tugusatu.com- Dinas Perhubungan Kota Malang, Jawa Timur, segera menyelesaikan pembayaran lahan parkir Kayutangan di lahan eks Bank Syariah Mandiri sebelum pelantikan kepala daerah terpilih.
“Pembayaran Rp25,3 miliar dengan luas lahan parkir 1.300,44 meter persegi,” tegas Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang R. Widjaja Saleh Putra, Jumat (7/2).
Widjaja mengatakan pembayaran lahan parkir Kayutangan itu akan dilakukan pada Rabu (12/2) nanti. Pembayaran setelah Dishub menuntaskan proses appraisal oleh tim verifikasi di antaranya mengecek dan memastikan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah.
Pada November 2024 lalu, pemilik tanah bersepakat dengan Dishub untuk menandatangani berita acara, penerimaan pemilik, dan akta kesepakatan bersama. Sejak saat itu, Dishub sudah memegang kunci bangunan gedung eks Bank Syariah Mandiri Kayutangan.
Dishub sempat melakukan uji coba parkir selama menyambut Natal dan Tahun Baru 2025. Sampai sekarang, di lahan dan bangunan tersebut tetap difungsikan untuk tempat parkir kendaraan roda dua.
Setelah pembayaran kelar, Pemkot Malang segera membangun gedung parkir yang rencananya berlantai tiga. Nantinya, areal parkir itu bisa menampung kebutuhan wisata Kayutangan saat peak season sebanyak 760 kendaraan roda dua dan 123 kendaraan roda empat.
Pengadaan lahan parkir Kayutangan merupakan program strategis sehingga mendapat pendampingan dari kejaksaan. Adapun penataan parkir di Kayutangan merupakan salah satu dari 11 program prioritas Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan.
Dengan tuntasnya pengadaan lahan parkir Kayutangan diharapkan bisa menambah pendapatan asli daerah dari retribusi sejalan penataan tata kelola perparkiran lewat transfer virtual account.
Selama tahun 2024, realisasi retribusi parkir tercapai Rp10,9 miliar dari target Rp15 miliar. Sedangkan target pendapatan retribusi parkir tahun 2025 sebesar Rp17 miliar.
Kini, sebanyak 670 juru parkir sudah menyetor pendapatan parkir via bank sehingga tata kelola perparkiran lebih transparan, akuntabel dan terukur.
“Capaian virtual account sudah 90%,” pungkas Widjaja.