Warga Klojen Serbu Pasar Murah Pemprov Jatim

Pasar murah

Warga membeli bahan pokok dalam gelaran pasar murah Pemprov Jatim di Kelurahan Klojen, Kota Malang, Kamis (10/10). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Warga membeli bahan pokok dalam gelaran pasar murah Pemprov Jatim di Kelurahan Klojen, Kota Malang, Kamis (10/10). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Warga antusias menyerbu pasar murah Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kelurahan Klojen, Kota Malang, Kamis (10/10). Pasar murah dalam rangka hari jadi ke-79 Pemprov Jatim dan stabilisasi harga.

“Pasar murah menjual beras 2 ton, telur ayam ras 100 kg, minyak goreng 600 liter dan gula 100 kg,” tegas Dedi Hadiana, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Industri Kayu dan Produk Kayu Pasuruan Disperindag Pemprov Jatim.

Dedi menjelaskan sebanyak 14 UPT mendapat penugasan menggelar pasar murah di kabupaten/kota. Dalam gelaran di Kota Malang berkoordinasi dengan Diskopindag Pemkot Malang. Adapun kuotanya sebanyak 150 warga.

Kendati demikian, animo pembeli begitu antusias. Pasalnya, bahan pokok yang dijual lebih murah ketimbang harga di pasar.

Apalagi, pasar murah itu berada di aula Kelurahan Klojen menyatu dengan Griya UMKM yang baru saja diresmikan oleh Kepala Diskopindag Kota Malang Dr. Eko Sri Yuliadi, S.Sos, MM. Selain belanja bahan pokok, warga juga membeli berbagai produk UMKM. Alhasil, pelaku UMKM turut menerima manfaat dari gelaran pasar murah ini.

Dedi mengatakan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog dipatok Rp56.500 per 5 kg, telur ayam ras Rp16.000 per kg, minyak goreng kita Rp15.000 per liter, dan gula Rp16.000 per kemasan.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim pada September 2024 mengalami deflasi -0,12% ketimbang bulan sebelumnya deflasi -0,07%. Sedangkan di Kota Malang mengalami deflasi pada September -0,14% dari sebelumnya inflasi 0,04%.

Sejak Mei lalu, Kota Malang, Jatim dan nasional secara beruntun mengalami deflasi. Kondisi ini menunjukkan inflasi yang terjaga dan terkendali.

Kota Malang sempat inflasi 0,04% pada Agustus, akan tetapi deflasi pada bulan berikutnya. Begitu pula di Jatim sempat inflasi 0,04% pada Juli, namun pada Agustus dan September mengalami deflasi.

Karena itu, pasar murah bertujuan untuk membantu warga selain stabilisasi harga juga menjaga daya beli masyarakat sebagai wujud pengendalian inflasi selama masa kampanye Pilkada 2024.

Penulis: Dafa Achmad ArdianEditor: Bagus Suryo