Tugusatu com, MALANG– Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) telah naik kelas berimbas menurunkan angka kemiskinan di Kota Malang. Kebijakan Kemis Mbois dan peran aktif Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melibatkan UMKM dalam setiap kegiatan membuat pelaku usaha berdaya.
“Dalam rilis BPS Kota Malang bahwa UMKM sudah naik kelas, kemiskinan ekstrem juga turun,” tegas Wahyu Hidayat saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Koordinator dan Enumerator Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT), Senin (5/8).
Wahyu menjelaskan Kebijakan Kemis Mbois yang mewajibkan aparatur sipil negara di lingkungan Pemkot Malang memakai pakaian produk buatan pelaku usaha lokal berdampak signifikan menumbuhkan UMKM. Hal itu menjadi solusi bagi UMKM yang kerap minta bantuan pemasaran. Selain fesyen, produk kuliner juga atraktif sejalan dengan kemajuan pariwisata.
Tantangan lainnya ialah permodalan. Karena itu, Wahyu minta perbankan bisa membantu UMKM semakin tumbuh dan berkembang.
Pada kesempatan itu, Wahyu mengukuhkan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang, Febrina dan Regional CEO BNI Wilayah 18 Muhamad Jauhary sebagai Sahabat UMKM Kota Malang.
Di Kota Malang terdapat 366 koperasi aktif dan 29.058 UMKM. Nantinya, petugas enumerator memasukkan data UMKM dalam Aplikasi SIDT. Petugas mendata pelaku usaha, nomor induk berusaha dan lapangan usaha. Termasuk jumlah tenaga kerja, struktur pendapatan, permodalan, prospek dan kendala usaha, penggunaan fasilitas daring dalam menjalankan usaha hingga waralaba sebagai unit usaha.
Reporter/Editor: Bagus Suryo