Dorong Pertanian Modern, Wamen Pertanian Tinjau Keberhasilan Tanam Melon Smart Greenhouse

Wakil Menteri (Wamen) Pertanian, Sudaryono, panen melon di greenhouse BBPP Ketindan, Malang, Jawa Timur, Senin (5/8). Tugusatu/Bagus Suryo
Wakil Menteri (Wamen) Pertanian, Sudaryono, panen melon di greenhouse BBPP Ketindan, Malang, Jawa Timur, Senin (5/8). Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com, MALANG– Sektor pertanian memiliki banyak bidang atau dimensi yang membutuhkan komitmen, inovasi, teknologi, dan pemasaran berkelanjutan dari seluruh insan pertanian, khususnya milenial sebagai agen perubahan. Ketersediaan sumber daya manusia pertanian yang unggul merupakan hal terpenting dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan pentingnya peran teknologi pertanian, salah satunya pemanfaatan teknologi smart farming atau pertanian digital. Hal ini dilakukan untuk menggenjot produktivitas, produksi pertanian.

Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan sebagai salah satu UPT Pelatihan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), turut berupaya meningkatkan skill, pengetahuan, dan kemampuan. Termasuk dalam meningkatkan SDM para penyuluh, petani, petani milenial, serta masyarakat umum lainnya seperti dari kalangan akademisi maupun pelajar.

Saat ini, BBPP Ketindan bekerja sama dengan Korea Selatan dalam pengembangan Smart Farming berupa pembangunan 11 unit smart greenhouse (SGH) yang digunakan untuk budi daya paprika, stroberi, tomat, dan jeruk.

Teknologi tinggi (high tech) yang dipakai di SGH diadopsi dari teknologi yang telah diterapkan di Korea Selatan. SGH yang telah softlaunching pada bulan Juli 2023 lalu, saat ini beberapakali telah panen stroberi, paprika dan tomat. Saat ini juga menanam melon di SGH.

Bersama dengan Tim Expert Korea Selatan dalam proyek Enhanching Millenial Farmer’s Income by Adopting K-Smart Farm Technologies in Indonesia, berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi para petani melalui penyelenggaraan short term training dan long term training.

Dengan keberadaan SGH ini, baik petugas, petani, mahasiswa atau masyarakat umum bisa mempelajari teknologi canggih yang bisa diterapkan jika ingin membudidayakan komoditas premium untuk pasar modern atau pasar ekspor.

Melalui proyek ini, tidak hanya mempelajari dari segi budi daya dan penanganan hama penyakit saja, namun yang paling penting adalah proses pemasarannya.

Kunjungan kerja Wakil Menteri (Wamen) Pertanian, Sudaryono, Senin (5/8/2024) ke Jawa Timur salah satunya ialah ke BBPP Ketindan yaitu dalam rangka peninjauan dan panen melon di greenhouse.

Budi daya melon di BBPP Ketindan meliputi komoditas Earth Melon yang terdiri dari dua varietas yaitu Talent dan N29, kemudian komoditas melon Korea yaitu Chamsarang.

Ketiga varietas tersebut memiliki kriteria yang berbeda termasuk masa tanam dan rata-rata panennya. Masa tanam Earth Melon 80-90 hari sekali panen dengan rata-rata panen 1 kg/tanaman untuk varietas Talent dan 1,2 kg/tanaman untuk varietas N29. Sedangkan masa tanam Chamsarang 65 hari, sekali panen dengan rata-rata panen 1,2 kg/tanaman.

Selain panen melon, Sudaryono juga mengunjungi pameran produk proteksi tanaman dan pengolahan hasil pertanian, smart greenhouse tomat, dilanjutkan dengan penyampaian arahan serta diskusi di Aula Mahkota Dewa BBPP Ketindan yang dihadiri oleh Pejabat Eselon I dan II Lingkup Kementerian Pusat dan Daerah, serta beberapa undangan, dan seluruh pegawai lingkup BBPP Ketindan.

Sumber: BBPP Ketindan