Penjabat Wali Kota Malang Tekankan ASN Getol Berinfak di Baznas

Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat (kanan) dan Ketua Baznas Kota Malang Prof. Dr. H. Kasuwi Saiban di Pesantren Al Hikam Malang, Minggu (14/7). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat (kanan) dan Ketua Baznas Kota Malang Prof. Dr. H. Kasuwi Saiban di Pesantren Al Hikam Malang, Minggu (14/7). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com, MALANG– Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) menyalurkan infak dan zakat melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Pasalnya ada tren infak menurun akhir-akhir ini.

“Kita sudah menyampaikan sesuai aturan dan ajaran agama, kita wajib mengeluarkan (zakat dan infak) di lembaga resmi,” tegas Wahyu Hidayat usai Khitan Ceria bersama Baznas Kota Malang di STAIMA Al Hikam Malang di Jalan Cengger Ayam Nomor 24 Malang, Minggu (14/7).

Selama ini, Wahyu selalu memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada para ASN agar menyalurkan zakat dan infak ke Baznas.

“Ini perlu terobosan lagi, kita diingatkan ini punya kewajiban zakat,” tuturnya.

Wahyu menekankan hal ini karena Baznas telah berkontribusi membantu Pemkot Malang dalam melaksanakan pembangunan. Terutama soal bantuan kebencanaan, penanganan stunting dan kemiskinan, juga pelayanan publik.

“Kita banyak terbantukan saat menjalankan amanah Penjabat Wali Kota terkait stunting, keluarga tidak mampu, bedah rumah, pelayanan publik. Kita banyak dibantu oleh Baznas. Itu nyata, anggaran dari Baznas,” ujarnya.

Untuk itu, Wahyu berharap para mitra Pemkot Malang terus menyalurkan zakat dan infak ke Baznas. Pasalnya berbagai kegiatan sudah memberikan manfaat secara luas bagi masyarakat.

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Malang Prof. Dr. H. Kasuwi Saiban mengatakan sumber dana Baznas dari infak sekitar 8.000 ASN di Pemkot Malang. Namun, tren infak sedang menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kendati demikian, total infak terkumpul sampai Mei 2024 sebesar Rp110 juta ketimbang April hanya Rp80 juta. Sejauh ini, Baznas menjalankan program kesehatan, pendidikan, ekonomi, dakwah dan sosial.

Reporter/Editor: Bagus Suryo