Petani Desak Pemkot Malang Perbaiki Irigasi

Ketua Kelompok Tani Sri Lestari Tasikmadu, Kota Malang, Sutarji, menunjukkan sistem irigasi yang rusak, Rabu (26/6). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Ketua Kelompok Tani Sri Lestari Tasikmadu, Kota Malang, Sutarji, menunjukkan sistem irigasi yang rusak, Rabu (26/6). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com, MALANG– Petani menuntut Pemkot Malang segera memperbaiki irigasi karena kerusakan sistem saluran pengairan sawah membuat petani merugi.

“Jelas kami dirugikan,” Ketua Kelompok Tani Sri Lestari Tasikmadu, Kota Malang, Sutarji, Rabu (26/6).

Sutarji menjelaskan petani mengalami kerugian sejak lima tahun terakhir. Sebab, petani sudah mengajukan permintaan perbaikan irigasi, akan tetapi sampai sekarang belum terealisasi.

Sistem irigasi yang rusak membuat kekurangan air saat musim kemarau. Saat musim hujan, banjir merendam sawah. Akibatnya, produksi padi menurun meski tidak sampai gagal panen. Petani hanya mendapatkan rata-rata 6 ton dari semestinya bisa 7-8 ton per ha.

Selama ini, lanjutnya, petani berusaha bertahan secara swadaya memperbaiki irigasi yang rusak terutama ketika musim hujan. Air bah dari Karangploso, Kabupaten Malang, kerap merendam sawah di Kelurahan Tasikmadu, Kota Malang.

“Kami membawahi 22 haktare, tapi ada kendala irigasi rusak. Irigasi yang ada ujungnya tinggal satu kilan,” katanya.

Sistem irigasi rusak membuat generasi muda malas ke sawah apalagi menjadi petani.

“Kami mohon dengan sangat ada realisasi, kami mengajukan sudah 5 tahun. Mohon Bapak Penjabat Wali Kota Malang (Wahyu Hidayat) segera ada realisasi,” tuturnya.

Petani lainnya minta tanah atau sawah aset Pemkot Malang agar dipertahankan. Dengan begitu tidak ada alih fungsi.

“Kami mohon sawah aset Pemkot jangan dialih fungsi,” ucap Ketua Poktan Pandanwangi, Suhartono.

Menanggapi permintaan petani, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memastikan sistem irigasi segera diperbaiki. Begitu pula aset sawah milik Pemkot Malang tetap dipertahankan.

Selain itu, Wahyu akan meningkatkan sektor pertanian dengan menerapkan sistem intensifikasi, menyalurkan bantuan bibit, alsintan dan pupuk.

Reporter/Editor: Bagus Suryo