Pemkot Malang Gulirkan BTT Rp1 Miliar Tekan Inflasi

Penjabat Wali Kota Malang, Jawa Timur, Wahyu Hidayat (ketiga dari kanan) berdialog dengan pedagang sembako saat sidak pasar jelang Ramadan di Pasar Blimbing, Kota Malang, Rabu (6/3). Foto: Dok. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Malang
Penjabat Wali Kota Malang, Jawa Timur, Wahyu Hidayat (ketiga dari kanan) berdialog dengan pedagang sembako saat sidak pasar jelang Ramadan di Pasar Blimbing, Kota Malang, Rabu (6/3). Foto: Dok. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Malang

Pemerintah Kota Malang mulai menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2024 sebesar Rp1 miliar untuk mengendalikan lonjakan harga pangan di awal Ramadan. Selain BTT juga mencairkan subsidi ongkos transportasi.

“BTT dan subsidi transportasi hari ini direalisasikan Rp1 miliar untuk bisa menekan harga di produsen dan konsumen,” tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Rabu (13/3).

Keputusan itu dilakukan setelah rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Kemendagri. Kendati inflasi di Kota Malang terjaga, tapi beberapa komoditas pangan harganya naik. Harga komoditas yang melonjak di antaranya cabai rawit, gula, telor dan daging ayam selain beras.

“Komoditas pangan pokok ini menjadi perhatian,” ucapnya.

Karena itu, BTT Rp1 miliar digunakan untuk belanja komoditas pangan di daerah produsen. Nantinya, komoditas itu dijual lagi dengan harga lebih murah ketimbang harga pasar di warung tekan inflasi. Ada tiga warung, yaitu di Pasar Besar Malang, Pasar Dinoyo dan Pasar Blimbing.

“Kita akan tambah komoditas di warung tekan inflasi. Diskopindag nanti menghitung, kerja sama dengan daerah lain, kita beli di sana, lalu dijual di warung tekan inflasi di bawah harga rata-rata,” ujarnya.

Selama tahun 2024 ini, Pemkot Malang fokus mengendalikan inflasi. Salah satu upaya dengan mendistribusikan beras SPHP Bulog ke pasar dan operasi pasar.

Sesuai rilis BPS Kota Malang, inflasi pada Februari 2024 di Kota Malang 0,5% ketimbang Januari deflasi -0,23%. Sedangkan perekonomian daerah setempat pada 2023 tumbuh 6,07%.