Tugusatu.com, MALANG– Kambing jawa randu milik peternak dari Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dijual Rp2,5 juta sampai Rp5,8 juta sesuai bobot untuk keperluan hewan kurban.
“Pada Iduladha tahun 2023, saya menjual sampai 200 ekor kambing,” tegas Kasiono, penjual kambing di Sulfat, Kota Malang, Rabu (12/6).
Kasiono menjual 47 kambing memiliki bobot rata-rata 50-60 kg per ekor. Sampai kini, baru laku tiga ekor seharga Rp4 juta per ekor. Biasanya, masyarakat membeli hewan kurban pada H-3 Iduladha.
Kambing yang memiliki ciri fisik telinga panjang itu paling diminati masyarakat. Pasalnya, kambing hasil perkawinan silang kambing etawa dan kambing kacang ini daya tahannya cukup kuat terhadap lingkungan terutama bersuhu lembab. Secara ekonomi, daging dan susunya menghasilkan cuan.
Sejauh ini, pedagang hewan kurban mengaku belum didatangi oleh petugas kesehatan hewan. Kendati demikian, Kasiono menyatakan kambing jawa randu miliknya dalam kondisi sehat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi menyatakan telah memberlakukan aturan pembatasan lalu lintas hewan kurban dari daerah lain yang masuk Malang.
Setiap hewan kurban yang masuk Kota Malang wajib memiliki surat keterangan kesehatan hewan. Termasuk surat veteriner dari daerah asal.
Sedangkan untuk keperluan pemantauan, pemeriksaan dan pengawasan selama prosesi pemotongan hewan kurban saat Iduladha, Pemkot Malang melibatkan 500 mahasiswa dan dokter hewan. Mereka dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
ISSN 3063-2145