Tugusatu.com- Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Jawa Timur, Baihaqi menyatakan penguatan ekosistem ekonomi kreatif (Ekraf) dan bank data menjadi keutamaan setelah Kota Malang menyandang predikat Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative City) di bidang Media Arts.
“Ekosistem ekraf kita perkuat sejalan dengan bank data. Upaya itu sesuai dengan misi Pemkot Malang yang pertama, Mewujudkan Generasi yang Berbudaya, Optimis dan Inovatif,” tegas Baihaqi, kemarin.
Baihaqi menjelaskan Kota Malang kini sejajar dengan 58 kota yang masuk dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025. Hal itu bakal membuka jejaring teknologi dan inovasi industri ekraf lebih luas secara global.
“Tentu ada tantangan dan peluang. Kita harus konsisten dan memperkuat ekosistem ekraf sehingga menunjukkan sebagai kota kreatif yang membuka peluang investasi, lapangan kerja, dan bisnis skala global,” katanya.
Penetapan Kota Malang sebagai Kota Kreatif UNESCO merupakan wujud keberhasilan pembangunan ekraf yang diakui dunia. Menurut Baihaqi, pengakuan ini sangatlah penting mengingat Pemkot Malang selama satu dekade bersama pemangku kepentingan memajukan industri kreatif. Termasuk memperkuat sumber daya manusia melibatkan komunitas, media, perguruan tinggi, perusahaan dan perbankan.
Prestasi yang mengesankan ini menandai kemajuan ekraf sejalan dengan keberadaan Malang Creative Center (MCC) sebagai inkubator ekraf. Di MCC, 17 subsektor ekraf signifikan sebagai penumbuh perekonomian, yaitu arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film animasi video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fesyen, aplikasi, pengembangan gim, penerbitan, periklanan, televisi dan radio, seni pertunjukan, serta seni rupa.
“Kebijakan Pemkot Malang membangun MCC sebuah langkah tepat, dalam satu dekade, hasilnya diakui dunia internasional,” ujarnya.
Kota Malang sebagai kota pertama di Indonesia yang meraih pengakuan dunia di bidang seni media bakal membuka lebar jejaring secara global. Kini, Malang memiliki kapasitas kuat dalam pengembangan Media Arts, meliputi gim, animasi, digital storytelling, makerspace, serta dukungan aktif dari perguruan tinggi dan pelaku ekonomi kreatif muda.
Untuk itu, Disporapar Kota Malang akan memperkuat ekosistem ekraf secara konsisten sejalan meningkatkan SDM. Hal itu dilakukan mengingat Kota Malang akan memiliki kesempatan luas untuk berkolaborasi bidang industri kreatif dengan kota-kota sejenis di dunia, seperti Changsha (Tiongkok) dan Gwangju (Korea Selatan).
“Rantai ekosistem ekraf harus diperkuat, jangan sampai anak muda kreatif kesulitan menjual karya mereka. Terpenting penguatan dengan jejaring dan payung hukumnya sehingga berdampak positif pada produktivitas dan income yang diterima sehingga meningkatkan kesejahteraan pelaku ekraf,” tuturnya.
Kemajuan ekraf di Kota Malang telah menumbuhkan perekonomian Kota Malang sebesar 6,32% tahun 2022 dan tahun 2023 sebesar 6,07%, pada tahun 2024 di angka 5,41%. Pertumbuhan ekonomi Kota Malang melebihi pertumbuhan Jawa Timur dan nasional.
Bahkan, ekraf telah menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 6,1% atau turun 0,7% ketimbang sebelumnya 6,8%. Kesuksesan ini lantaran Kota Malang memiliki potensi besar sumber daya manusia yang didominasi anak muda kreatif.
Selain itu, insan pendidikan di perguruan tinggi dan SMA/SMK telah memberikan andil besar memajukan ekraf. Ekosistem kreatif semakin kuat melalui Malang Creative Center (MCC) sebagai creative hub dan pusat inkubator ekraf.






